post image
KOMENTAR

Tidak terbayangkan sebelumnya. Republik Korea atau Korea Selatan menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Kuba yang selama ini dikenal sebagai salah satu teman dan sekutu Republik Demokratik Rakyat Korea atau Korea Utara.

Seperti dikutip dari Reuters, informasi ini disampaikan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan di Seoul, Rabu (14/2).

Melalui pertukaran surat antara perwakilan kedua negara di markas PBB di New York, Korea Selatan dan Kuba sepakat untuk membuka hubungan diplomatik di tingkat duta besar.

Kuba terus menjaga hubungan dekat dengan Korea Utara dengan kesamaan ideologi sosialisme dan permusuhan mereka terhadap Amerika Serikat yang membantu mengikat mereka bersama.

Kuba memiliki kedutaan besar di Pyongyang.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyebut mendiang pemimpin Kuba Fidel Castro sebagai "kawan seperjuangan”.  Menurut media pemerintah Korea Utara. Korea Utara menerapkan tiga hari berkabung resmi pada tahun 2016 ketika Castro meninggal pada usia 90 tahun.

Hubungan diplomatik baru antara Seoul dan Havana menandai “perubahan penting” bagi Korea Selatan dalam upayanya memperkuat diplomasinya di kawasan Amerika Latin, kata kementerian luar negeri dalam pernyataannya.

Sebetulnya, hubungan kedua negara telah terjalin sejak beberapa tahun lalu.

Misalnya, bulan Mei 2016 lalu Ketua Federasi Industri Korea (FKI) Huh Chang-soo dan Ketua Asosiasi Perusahaan Berpotensi Tinggi Korea (AHPEK), Ban Won-ik, menerima kunjungan Presiden Kamar Dagang Republik Kuba Orlando Hernandez Guillen di Seoul.

“Korea Selatan dan Kuba belum menjalin hubungan diplomatik di bidang politik, namun dapat menjadi mitra yang sempurna di bidang ekonomi,” kata Huh Chang-soo.

Dia melanjutkan, “Saya yakin kedua negara dapat bekerja sama dengan sangat erat satu sama lain. di berbagai bidang seperti pengembangan energi, pengembangan infrastruktur pariwisata dan teknologi medis.”

Dalam pertemuan tersebut, pimpinan FKI dan Kamar Dagang Kuba menandatangani nota kesepahaman untuk meluncurkan dewan kerja sama ekonomi, yang tujuannya mencakup peningkatan hubungan perdagangan dan ekonomi bilateral serta promosi investasi bersama dalam industri jasa dan pariwisata.

Kedua organisasi berjanji untuk mengadakan konferensi pertama dewan pada tanggal 30 Oktober di Havana segera sebelum Pameran Internasional Havana 2016 yang dijadwalkan pada minggu pertama bulan berikutnya.

 


Pemburu Yahudi

Sebelumnya

Teguh Santosa: Pernyataan Bersama RI dan RRC Tidak Membahayakan Kedaulatan Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Global Politics