post image
KOMENTAR

Operator pesawat komersial asal Australia Microflite kembali melakukan pemesanan H145 versi lima bilah baling-baling. Unit ini digunakan untuk mendukung operasi pelatihan, komersial, utilitas, pemantauan kebakaran, dan penyelamatan yang terus bertambah.

Dalam keterangan yang diperoleh dari Airbus APAC Communications, Belinda Ng, disebutkan bahwa Microflite merupakan pelanggan helikopter sipil terbesar Airbus di Australia, yang saat ini mengoperasikan armada Airbus yang terdiri dari 20 helikopter mulai dari H120, H125 dan H130 yang bermesin tunggal, hingga H135 dan H145 yang bermesin ganda.

Operator ini juga sedang memesan satu H135 dan satu H145, dengan H145 yang dipesan ini menjadi helikopter kelima yang dilengkapi perangkat Helionix dalam armadanya.

“H145 terbukti tangguh dalam berbagai operasi multi-misi kami. Dengan bergabungnya H145 versi lima bilah baling-baling kedua ke dalam armada kami dalam beberapa bulan ke depan, kami tidak sabar untuk melihat helikopter serbaguna ini memberikan dampak positif pada pelatihan dan portofolio komersial kami yang terus berkembang," ujar Jonathan Booth, Chief Executive Officer, Microflite Helicopter Services.

"Microflite telah menjadi operator Airbus yang kuat dan kami merasa terhormat atas kepercayaannya yang terus berlanjut pada helikopter kami saat mereka merambah ke misi-misi baru termasuk pelatihan militer dan terus mengembangkan kemampuan lokalnya," ujar Clinton Watt, Vice President, Sales and Marketing of Airbus Australia Pacific.

Selain mengelola armada Airbus untuk berbagai misi, Microflite juga merupakan pusat pemeliharaan dan pelatihan pilot yang ditunjuk oleh Airbus. Operator yang berbasis di Victoria ini menawarkan serangkaian pelatihan type-rated untuk seluruh rangkaian helikopter bermesin tunggal dan helikopter bermesin ganda ringan.

Selain itu, Microflite bekerja sama dengan Airbus untuk memajukan ambisi pelatihan bersama melalui pengenalan Simulator Penerbangan Penuh di Australia, dalam dua tahun ke depan.

Terdapat lebih dari 1.675 helikopter keluarga H145 yang beroperasi, dengan lebih dari 7,6 juta akumulasi jam terbang. Ditenagai oleh dua mesin Safran Arriel 2E, H145 dilengkapi dengan kontrol mesin digital otoritas penuh (FADEC) dan rangkaian avionik digital Helionix.

Pesawat ini juga dilengkapi dengan autopilot 4-sumbu berkinerja tinggi, yang meningkatkan keselamatan dan mengurangi beban kerja pilot. Tingkat kebisinganya yang sangat rendah membuat H145 menjadi helikopter paling senyap di kelasnya, sementara emisi CO2-nya paling rendah di antara para pesaingnya.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews