post image
Ilustrasi cara kerja sistem pertahanan Langit Merah yang dikembangkan Elbit System.
KOMENTAR

Produsen alat-alat pertahan milik Israel, Elbit Systems, baru-baru ini meluncurkan sistem pertahanan udara terbaru yang dapat membersihkan langit hingga ketinggian 7 km sejauah 4,5 km.

Red Sky adalah sistem pertahanan udara jarak pendek taktis (VSHORAD) yang dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap ancaman udara di ketinggian rendah.

Perusahaan Israel baru-baru ini menandatangani kontrak senilai 50 juta dolar AS untuk memasok sistem pertahanan udara ke pelanggan internasional.

Sebagai bagian dari kontrak, Elbit Systems akan memasok dua baterai Red Sky, menawarkan solusi komprehensif yang mengintegrasikan kemampuan pertahanan lunak dan keras.

Red Sky VSHORAD terdiri dari Redrone – solusi peperangan elektronik (EW) yang dirancang untuk mendeteksi, mengidentifikasi, menemukan lokasi, dan menetralisir sistem udara tak berawak.

Redrone Elbit terdiri dari Radar DAiR, sensor Signal Intelligence (SIGINT), RF Jammer, dan muatan elektro-optik (EO) COAPS-L.

Dirancang untuk mendeteksi, mengganggu, dan menetralisir UAV, sistem ini memberikan gambaran situasi udara real-time yang andal, dan dapat mencegah drone menyusup ke lokasi sensitif.

Sistem radar memiliki kemampuan untuk mendeteksi beberapa target secara bersamaan. Ia juga dapat melacak objek sambil memindai lebih banyak UAV yang mengudara. Ia juga memiliki jammer, yang dapat menonaktifkan UAV dalam jangkauannya.

Ia dapat melacak drone yang datang dari segala arah dan bahkan menghentikannya saat diperlukan.

Elbit Systems juga menawarkan konfigurasi hard kill bersama dengan Red Sky. Konfigurasi pembunuhan keras ini berkisar dari stasiun senjata yang dikendalikan dari jarak jauh hingga menara pertahanan udara.

Solusi pertama yang ditawarkan bersama Red Sky adalah TORC 30 – Advanced Air Defense Turret.

Sistem TORC 30 mencakup anti-drone 'soft-kill', rudal IR, dan meriam anti-pesawat dengan irama yang menembakkan hingga 600 peluru per menit. Hal ini memungkinkan pengoperasian jarak jauh meriam Rheinmetall MK30-2/ABM 30 mm yang dipasang pada kendaraan lapis baja.

Red Sky juga dikonfigurasi untuk memanfaatkan kemampuan jangkauan penuh rudal MANPADS. Sistem ini dapat dimodifikasi untuk meluncurkan rudal seperti GROM, IGLA-S, SA-16/14, Mistral atau Stinger.

Solusi ketiga selain VSHORAD adalah stasiun senjata yang dikendalikan dari jarak jauh (RCWS), yang dapat diintegrasikan untuk meningkatkan akurasi senjata dan senapan mesin.


Analis Militer Sarankan Taiwan Kembangkan Senjata Asimetrik untuk Hadapi Tiongkok

Sebelumnya

Dubes Prancis Pastikan Jet Tempur Rafale Tiba di Indonesia Tepat Waktu

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Military