post image
Foto: @DrDebbieBooth
KOMENTAR

Sebanyak 60 penerbangan yang akan take off dari Bandara Franz-Josef-Strauß Airport Munich di Jerman mengalami penundaan, dan lusinan pesawat yang akan mendarat terpaksa dialihkan ke bandara lain.

Sebanyak enam aktivis lingkungan menerobos bandara dan melakukan aksi duduk di runaway, Sabtu pagi (19/5).

Lebih dari 100 ribu penumpang terdampak akibat kejadian ini.

Aksi kelompok Letzte Generation atau Generasi Terakhir ini dilakukan saat liburan Whitsun yang merupakan hari tersibuk bagi penerbangan di Jerman. Demonstran mendesak pemerintah Jerman yang menurut mereka belum mengambil tindakan yang pas untuk meminimalkan dampak lingkungan yang ditimbulkan industri penerbangan.

Menurut ABC News, para aktivis menerobos pagar keamanan sebelum keluar dari landasan pacu untuk menyelesaikan aksi mereka. Begitu otoritas bandara melihat mereka, tindakan cepat diambil untuk mengalihkan pesawat dan membatalkan penerbangan sebelum petugas menangkap enam orang tersebut.

Ini bukan pertama kalinya kelompok aktivis iklim menyebabkan kekacauan di bandara-bandara Jerman. Di tahun 2022 dan 2023 lalu mereka juga memblokade landasan pacu di Berlin, Dusseldorf, dan Hamburg.

Anak perusahaan Lufthansa, Eurowings, mengalami penundaan parah tahun lalu karena gangguan tersebut dan mengklaim kelompok tersebut harus membayar hingga 130 ribu dolar AS sebagai reparasi. Letzte Generation dikenal suka menempelkan diri ke tanah untuk memblokir lalu lintas dan telah melakukannya di jalan raya dan bandara lain di seluruh negeri.

Melihat dampak hukum dari tindakan kelompok tersebut, Manajer Umum Asosiasi Bandara Jerman Ralph Beisel meminta hukuman yang lebih keras bagi mereka yang menerobos masuk ke bandara.

“Masuk tanpa izin di area keamanan penerbangan bukanlah pelanggaran sepele. Lebih dari ratusan ribu penumpang dilarang memulai liburan Pentakosta dengan santai dan tepat waktu,” ujarnya pada media Jerman, DPA.

Banyak pejabat Jerman lainnya melalui platform media sosial mereka mengutuk tindakan kelompok tersebut, sehingga menyebabkan kemarahan luas atas gangguan besar yang mereka timbulkan pada hari libur penting bagi warga Jerman.

Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, di akun X menulis dalam bahasa Jerman yang artinya:

“Tindakan kriminal seperti itu mengancam lalu lintas udara dan membahayakan perlindungan iklim karena hanya menimbulkan kurangnya pemahaman dan kemarahan.”

Faeser juga memuji Bandara Munich dan polisi setempat yang menangani situasi dan memberikan perintah kembali ke bandara sehingga penumpang dapat melanjutkan rencana perjalanannya setelah bandara ditutup selama dua jam.


Lanud Husein Sastranegara Sedang Siapkan Museum Nurtanio

Sebelumnya

Bandara Changi di Singapura Bukan Lagi yang Terbaik di Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Airport