post image
Foto Cessna 172 yang mengalami kecelakaan di kawasan Serpong, Tangerang, Minggu (19/5).
KOMENTAR

Kecelakaan yang dialami pesawat latih dengan nomor registrasi PK-IFP di kawasan Lapangan Sunburst, BSD, Kecamatan Serpong, Tangerang Banten, Minggu siang (19/5), menewaskan tiga orang.

Website aviation-safety.net menginformasikan, pesawat naas tersebut bertipe Tecnam P2006T yang diproduksi Costruzioni Aeronautiche Tecnam, sebuah pabrikan di Capua, Italia.

Indonesia Flying Club baru membeli pesawat itu sekitar tiga bulan lalu.

Ketiga korban dalam kecelakaan tunggal ini adalah Capt. Pulu, Capt. Suanda, dan seorang engineer Farid. Pesawat terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe.

Foto yang beredar di berbagai jejaring media sosial memperlihatkan tubuh pesawat yang hancur setelah menabrak lapangan rumput. Tubuh seorang korban tampak tergeletak di pinggir jalan. Sementara dua korban lainnya terimpit badan pesawat.

"Saat ini masih dalam proses evakuasi di lokasi," kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, lewat keterangan resmi yang diterima redaksi, Minggu (19/5).

Informasi terkini, Polres Tangerang Selatan dan personel SAR tengah melakukan evakuasi. Dua korban berada dalam bangkai pesawat dan satu berada di luar.

“Polres Tangsel bersama tim dari KNKT sedang menggelar pengamanan dan olah TKP,"  kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam, lewat keterangan beberapa saat lalu.

P2006T adalah pesawat bersertifikat bermesin ganda paling ringan yang pernah ada. Pesawat ini memiliki empat kursi dengan roda pendaratan yang dapat ditarik sepenuhnya dan didukung oleh mesin Rotax berpendingin cairan yang dapat dijalankan dengan bensin otomotif tanpa timbal beroktan 92 serta Avgas 100LL.

Stabilator P2006T dipasang pada badan pesawat, sebagian besar di belakang sirip vertikal. Sstabilator adalah unit tunggal dengan potongan di tepi depannya yang dipasang ke tailcone.

Bagian badan pesawat berbentuk persegi panjang agak membulat, lebih tinggi daripada lebarnya. Sebuah pintu di setiap sisi badan pesawat menyediakan akses ke area tempat duduk. Selain itu pintu keluar darurat disediakan di atas dua kursi depan, untuk digunakan jika deformasi badan pesawat akibat tabrakan menghalangi pintu tersebut untuk dapat dioperasikan.

Untuk sertifikasi FAA perusahaan diharuskan menambahkan baterai cadangan selain baterai standar. Kuadran tenaga pilot berisi tiga kontrol untuk setiap mesin: throttle, rpm baling-baling, dan panas karburator. Mesin memiliki penyesuaian campuran otomatis, sehingga tidak diperlukan kontrol campuran pada panel.

P2006T pertama kali terbang pada 13 September 2007 dan disertifikasi oleh EASA pada 5 Juni 2009. Pesawat prototipe X-57 Maxwell listrik milik NASA sedang dikembangkan menggunakan P2006T sebagai struktur dasarnya.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews