post image
KOMENTAR

Presiden terpilih Taiwan, Lai Ching-te akhirnya secara resmi dilantik pada Senin (20/5).

Ribuan orang berkumpul di depan Gedung Kantor Kepresidenan di Taipei untuk menghadiri upacara pelantikan.

Dengan mengenakan topi berwarna putih, para warga menyaksikan prosesi pelantikan di layar lebar.

Pembawa acara di televisi mengatakan, upacara pelantikan Lai, diikuti dengan pawai militer dan pertunjukan seni penuh warna yang menampilkan penari folk, pemain opera, dan rapper.

Rekaman video pelantikan Lai memperlihatkan helikopter militer terbang dalam formasi sambil membawa bendera Taiwan.

Lai menerima ucapan selamat dari sesama politisi dan delegasi dari 12 negara yang memelihara hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, serta politisi dari Amerika Serikat, Jepang, dan berbagai negara Eropa.

Dalam pidato pelantikannya, Lai mendesak agar China menghentikan intimidasi militernya terhadap Taiwan.

"Karena China belum menghentikan penggunaan kekuatannya untuk menyerang Taiwan, kita harus memahami bahwa meskipun kita sepenuhnya menerima usulan China dan menyerahkan kedaulatan kita, upaya China untuk mencaplok Taiwan tidak akan hilang," tegasnya, seperti dimuat Associated Press.

Lai yang menggantikan Presiden Tsai Ing-wen, berjanji untuk melanjutkan upaya menjaga stabilitas dengan China sambil meningkatkan keamanan Taiwan melalui impor pesawat tempur canggih dan teknologi lainnya dari mitra dekat AS.

Kemenangan Lai tidak bisa diterima oleh Beijing. Pria berusia 64 tahun itu dituduh merusak perdamaian karena menolak penyatuan Taiwan dengan China.

China mengatakan setiap langkah Taiwan untuk mendeklarasikan kemerdekaan formal akan menjadi dasar untuk menyerang pulau tersebut.

Pemerintah di Taipei mengatakan Taiwan sudah menjadi negara merdeka dan China tidak mungkin merubahnya.
 


Pemburu Yahudi

Sebelumnya

Teguh Santosa: Pernyataan Bersama RI dan RRC Tidak Membahayakan Kedaulatan Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Global Politics