Presiden Joko Widodo secara resmi telah membuka Forum Air Dunia ke-10 pada Senin (20/5) di Bali Nusa Dua Convention Center. Dalam pidatonya, Jokowi memperkenalkan sistem irigasi Subak Bali yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 2012.
Pada upacara pembukaan, Loïc Fauchon, Presiden Dewan Air Dunia, menyampaikan terima kasih kepada Indonesia karena telah menjadi tuan rumah Forum Air Dunia di Bali, yang menjadikan Indonesia sebagai Ibu Kota Air Dunia.
Ia juga menekankan kebutuhan mendesak akan pengelolaan air berkelanjutan, inovasi teknologi, dan kerja sama global. Fauchon menyerukan tindakan untuk memastikan keamanan air, mempromosikan hak atas air, dan melibatkan generasi muda dalam perjuangan untuk pelestarian air dan perdamaian.
Setelah upacara pembukaan, Presiden Jokowi memimpin Pertemuan Tingkat Tinggi di mana beliau menyatakan bahwa semua negara harus menggunakan momentum ini untuk menghidupkan kembali tindakan nyata dan komitmen kolektif untuk mengatasi tantangan air dengan berbagi pengetahuan, mempromosikan solusi inovatif dan menerapkan pengelolaan sumber daya air terpadu.
Pada hari yang sama, sidang politik diawali dengan Rapat Parlemen yang dibuka resmi oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Ia menyatakan DPR akan mendukung agenda pencapaian ketahanan air melalui diplomasi.
Pada kesempatan ini, Bali Youth Plan telah menjadi tuan rumah serangkaian acara sampingan termasuk Parlemen Pemuda Dunia untuk Sesi Air, Sesi Delegasi Pemuda Dewan Air Dunia dan Pemberian Penghargaan Pemuda.
Pameran dan Ekspo Forum juga diluncurkan dengan total 160 peserta dari 17 negara sementara Bali Street Carnival memeriahkan hari itu dengan parade.
Hari tersebut diakhiri dengan ‘Kunjungan Pemimpin’ ke Taman Hutan Raya Ngurah Rai (Tahura) dimana Presiden Jokowi menyoroti tanggung jawab kolektif untuk melestarikan dan melindungi ekosistem mangrove.
Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, 10 Kepala Negara diantaranya dari Indonesia, Timor Leste, Fiji, Tajikistan, Sri Lanka, Hongaria, dan Maroko, serta Wakil Perdana Menteri, dari Malaysia, Papua Nugini, Slovakia , dan tiga utusan khusus presiden Belanda, Prancis, dan Uni Emirat Arab hadir dan akan berpartisipasi dalam rangkaian acara tersebut. Selain itu, forum tersebut dihadiri 105 menteri dari 132 negara dan organisasi, serta 13 ribu peserta.
KOMENTAR ANDA