Pesawat militer yang membawa Wakil Presiden Malawi Saulos Chilima dan sembilan orang lainnya dalam perjalanan dari ibukota Lilongwe menuju Mzuzu dinyatakan hilang, Senin (10/6). Sedianya penerbangan sejauh 370 km ke arah utara itu berlangsung selama 45 menit. Dilaporkan Pesawat lepas landas tepat setelah pukul 09.00 waktu setempat.
Mantan ibu negara Shanil Dzimbiri juga ikut dalam penerbangan.
"Otoritas penerbangan kehilangan kontak dengan pesawat,” demikian pernyataan dari kantor Presiden Malawi Lazarus Chakwera.
Setelah menerima informasi dari Panglima Angkatan Bersenjata, Presiden Chakwera memerintahkan operasi pencarian dan membatalkan perjalanan ke Bahama.
“Sejauh ini semua upaya untuk melakukan kontak dengan pesawat tersebut sejak hilang dari radar telah gagal. Presiden telah memerintahkan otoritas nasional dan lokal untuk segera melakukan operasi pencarian dan penyelamatan untuk menemukan keberadaan pesawat tersebut”, kata kantor kepresidenan Malawi.
Presiden Chakwera mengatakan, operasi pencarian akan terus berlanjut sepanjang malam dan pihak berwenang menggunakan menara telekomunikasi untuk melacak posisi terakhir pesawat tersebut hingga radius 10 kilometer di salah satu perkebunan.
Daerah itu adalah fokus operasi pencarian dan penyelamatan Angkatan Pertahanan Malawi, katanya.
“Saya telah memberikan perintah tegas bahwa operasi harus dilanjutkan sampai pesawat ditemukan,” kata Chakwera.
Chakwera mengatakan AS, Inggris, Norwegia dan Israel menawarkan bantuan dalam operasi pencarian dan menyediakan “teknologi khusus” yang diharapkan presiden dapat membantu menemukan pesawat tersebut lebih cepat.
Chakwera mengatakan Dzimbiri, mantan istri mantan Presiden Bakili Muluzi, juga salah satu penumpangnya.
Rombongan tersebut melakukan perjalanan untuk menghadiri pemakaman mantan menteri.
"Tiga dari mereka yang berada di dalam pesawat adalah awak militer yang menerbangkan pesawat tersebut," kata presiden.
Chilima menjabat sebagai wakil presiden sejak tahun 2020. Sebelumnya dia merupakan salah seorang kandidat pada pemilihan presiden tahun 2019 dan hanya berhasil menempati posisi ketiga.
Pemungutan suara tersebut dimenangkan petahana Peter Mutharika. Namun kemenangan Mutharika dibatalkan Mahkamah Konstitusi karena ditemukan kejanggalan. Ini adalah pertama kalinya di Afrika hasil pemilu yang dibatalkan oleh pengadilan mengakibatkan kekalahan presiden yang menjabat.
Chakwera yang menempati posisi kedua dalam pemilihan itu pun mendapat kesempatan menjadi presiden Malawi.
Chilima kemudian bergabung dengan kampanye Chakwera sebagai pasangannya dalam pemilihan ulang bersejarah pada tahun 2020, ketika Chakwera terpilih sebagai presiden.
Chilima baru-baru ini menghadapi dakwaan korupsi atas tuduhan bahwa ia menerima uang sebagai imbalan karena mempengaruhi pemberian kontrak pemerintah, namun jaksa membatalkan dakwaan tersebut bulan lalu.
Hal ini menimbulkan kritik bahwa pemerintahan Chakwera tidak mengambil sikap yang cukup keras terhadap korupsi.
Chilima ditangkap pada akhir tahun 2022 dan beberapa kali hadir di pengadilan, namun persidangannya belum dimulai. Dia membantah tuduhan tersebut.
KOMENTAR ANDA