post image
Pesawat KJ-500 milik Tiongkok
KOMENTAR

Taiwan benar-benar disibukkan oleh kehadiran pesawat tempur dan kapal perang Republik Rakyat Tiongkok di dekat wilayah udara maupun laut mereka. Tidak jarang, pesawat tempur dan kapal perang Tiongkok itu melewati garis median perbatasan kedua negara.

Setiap kali ada pelanggaran, Taiwan selalu mengecam. Namun, kecaman dan kemarahan Taiwan itu seperti tidak ada artinya sama sekali bagi Tiongkok.

Akhir pekan lalu Taiwan kembali mendeteksi kehadiran pesawat tempur dan kapal perang Tiongkok. Kali ini menurut Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan terjadi lonjakan aktivitas Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Tiongkok di dekat Selat Taiwan. Lebih dari 28 pesawat tempur Tiongkok termasuk J-16 dan KJ-500 terdeteksi pada hari Sabtu (3/8).

Menurut Kementerian, 27 pesawat PLA melanggar garis tengah, memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan di utara, tengah, barat daya, tenggara, dan timur.

Sejauh ini yang dapat dilakukan pihak militer Taiwan hanya sekadar memantau situasi dengan saksama dan menanggapi serangan tersebut.

"Secara keseluruhan 28 pesawat #PLA dalam berbagai jenis (termasuk J-16, KJ-500, dll.) terdeteksi sejak pukul 07.50 hari ini. Dari jumlah tersebut, 27 melintasi garis tengah Selat #Taiwan dan memasuki ADIZ utara, tengah, barat daya, tenggara, dan timur,” tulis Kemenhan Taiwan di akun X milik mereka.

Sebelumnya, Taiwan juga mengatakan mendeteksi 18 pesawat AU dan 13 kapal AL Tiongkok hingga pukul 6 pagi waktu setempat pada hari Sabtu.

Menurut Kementerian, 11 pesawat PLA melanggar garis tengah, memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) barat daya Taiwan. Militer Taiwan memantau situasi dengan saksama dan segera menanggapi serangan tersebut.

Ketegangan antara Tiongkok dan Taiwan memasuki babak baru setelah pada 30 Juli lalu Presiden Taiwan Lai Ching-te mengatakan Tiongkok salah menafsirkan resolusi PBB untuk membenarkan kegiatan militernya terhadap Taiwan.

Ia mengecam Tiongkok atas interpretasi yang tidak akurat terhadap Resolusi PBB 2758. Tiongkok dinilai mengaitkannya dengan prinsip "Satu Tiongkok" secara tidak tepat.

Saat berpidato pada pertemuan puncak tahunan Aliansi Antar-Parlemen tentang Tiongkok (IPAC) di Taipei baru-baru ini, Lai mengatakan bahwa langkah ini tidak hanya bertujuan untuk "membangun dasar hukum bagi agresi militer Tiongkok terhadap Taiwan" tetapi juga untuk menghalangi upaya Taiwan untuk berpartisipasi dalam organisasi internasional.


Inilah J-35A China yang akan Imbangi Kekuatan Udara Amerika

Sebelumnya

Marinir Indonesia dan AS Gelar Latihan Keris 2024

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Military