Sebuah pesawat pengebom strategis Rusia, Tu-22M3, jatuh saat melakukan penerbangan rutin di atas wilayah Irkutsk, Siberia.
Tu-22M3 adalah pesawat supersonik, sayap ayun, strategis jarak jauh dan pembom tempur maritim sayap rendah (low wing) yang dikembangkan oleh OKB Tupolev di Uni Soviet. Beberapa buah pesawat ini masih digunakan AU Rusia.
Tu-22M berbasis pada sistem senjata Tu-22, juga menggunakan rudal nuklir anti-kapal yang sama, Kh-22. Pengkodean Tu-22M digunakan untuk membantu mendapatkan persetujuan untuk pembom dalam sistem Soviet.
Prototipe pertama,Tu-22M0, pertama terbang pada tanggal 30 Agustus 1969.
Resultan pesawat pertama kali dilihat oleh NATO sekitar waktu itu. Untuk beberapa tahun Barat meyakini bahwa kode operasional pesawat terbaru ini adalah Tu-26. Sewaktu perundingan SALT pada 1980-an, Soviet bersikeras menyatakan itu adalah Tu-22M.
Mengenai kecelakaan di Siberia ini Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip kantor berita RIA Novosti mengatakan, “Awak pesawat berhasil melontarkan diri. Nyawa mereka tidak dalam bahaya. Pesawat jatuh di wilayah tak berpenghuni. Tidak ada kerusakan di darat.”
Menurut pejabat militer, dugaan penyebab jatuhnya pesawat pengebom Tu-22M3 adalah kerusakan teknis.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan pesawat terbakar di udara.
Gubernur wilayah Irkutsk Igor Kobzev mengatakan empat awak berada di dalam pesawat, dan menambahkan bahwa semuanya berhasil melompat dengan parasut ke tempat yang aman.
KOMENTAR ANDA