post image
Misi angkasa luar India, Chandrayaan-3
KOMENTAR

Isu keamanan maritim khususnya di perairan Laut China Selatan akan menjadi salah satu topik yang dibicarakan Perdana Menteri India Narendra Modi dalam pertemuan dengan Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam dan Perdana Menteri Lawrence Wong. yang berlangsung dari tanggal 4 sampai 5 September.

Hal itu disampaikan Sekretaris Timur, Kementerian Luar Negeri, Jaideep Mazumdar, saat memberikan pengarahan khusus menjelang kunjungan PM Modi ke Singapura.

Mazumdar mengatakan, kedua negara memiliki pandangan yang sama mengenai keamanan dan keselamatan maritim.

“Mengenai keamanan dan keselamatan maritim, tentu saja, Anda tahu posisi India di Laut Cina Selatan. Dalam kasus Singapura juga, penting bagi mereka untuk menjaga jalur komunikasi laut yang aman, terlindungi, dan bebas,” ujarnya.

“Jadi, kami memiliki pandangan yang sama mengenai hal itu dan tidak diragukan lagi isu-isu seperti itu akan dibahas. Saya tidak dapat mengatakan sejauh mana, itu akan dibahas tetapi ini adalah isu-isu yang penting bagi semua negara kita di kawasan ini dan oleh karena itu, saya tidak ragu bahwa isu-isu itu akan dibahas,” tambahnya.

Jaideep Mazumdar juga berharap situasi Myanmar akan dibahas selama kunjungan PM Modi ke Brunei dan Singapura.

Dukungan Brunei pada Program Antariksa

Sebelum ke Singapura, PM Modi berkunjung ke Brunei atas undangan Sultan Brunei Haji Hassanal Bolkiah. Kunjungan ke Brunei ini merupakan kunjungan bilateral pertama Perdana Menteri India ke Brunei dan bertepatan dengan peringatan 40 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara kedua negara.

“Beberapa dari Anda mungkin ingat bahwa Sultan Yang Mulia Haji Hassanal Bolkiah melakukan kunjungan kenegaraan ke India pada tahun 1992 dan tahun 2008 dan ia juga menghadiri KTT Peringatan ASEAN India pada tahun 2012 dan tahun 2018. Dalam kunjungan terakhir, ia juga menjadi Tamu Kehormatan untuk Hari Republik kita bersama dengan para pemimpin ASEAN lainnya,” ujar Mazumdar.

Ia menggarisbawahi bahwa India dan Brunei memiliki “hubungan yang hangat dan bersahabat” dan keterlibatan tersebut mencakup beberapa sektor, termasuk pertahanan, perdagangan dan investasi, energi, antariksa, teknologi, kesehatan, kapasitas, pembangunan, budaya, dan pertukaran antarmasyarakat.

Selama kunjungan ke Brunei, PM Modi akan terlibat dalam diskusi bilateral tentang semua aspek hubungan bilateral dan kerja sama kita dengan Brunei dan juga menjajaki area kerja sama baru.

“Seperti yang Anda ketahui, kami memiliki hubungan yang sangat hangat dan bersahabat dengan Brunei dan keterlibatan kami mencakup berbagai bidang seperti pertahanan, perdagangan dan investasi, energi, antariksa, teknologi, kesehatan, kapasitas, pembangunan, budaya, dan pertukaran antarmasyarakat yang dinamis. Diaspora India di Brunei berjumlah sekitar 14 ribu orang dan mereka terdiri dari sejumlah besar dokter dan guru di Brunei yang telah mendapatkan reputasi baik dan rasa hormat atas kontribusi mereka terhadap ekonomi dan masyarakat Brunei,” katanya.

Menyoroti dukungan Brunei untuk India dalam program antariksa, Mazumbdar mengatakan, “Kami telah menerima dukungan yang berharga dari Brunei dalam program antariksa kami. Kami memiliki tiga Nota Kesepahaman dengan Brunei di bidang ini. Kami telah mendirikan stasiun pelacakan dan komando telemetri di Brunei pada tahun 2.000 dan stasiun ini melacak dan memantau semua peluncuran satelit dan kendaraan peluncur satelit kami ke arah timur.”

Mazumdar menyebut Brunei sebagai mitra penting bagi Kebijakan Bertindak ke Timur India dan visinya untuk Indo Pasifik. Menekankan bahwa pertahanan merupakan pilar penting dalam kerja sama bilateral, ia mencatat kedua negara menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pada tahun 2016 dan diperbarui pada tahun 2021

“Pertahanan merupakan pilar penting lainnya dalam kerja sama bilateral kita. Kita memiliki MoU tentang Pertahanan yang ditandatangani pada tahun 2016 dan telah diperbarui pada tahun 2021. Nota ini menyediakan kerangka kerja untuk kolaborasi kita yang mencakup pertukaran rutin di tingkat tinggi, kunjungan pertukaran kapal angkatan laut dan penjaga pantai, pelatihan dan latihan bersama, serta partisipasi dalam pameran satu sama lain,” kata Mazumdar.

“Kita juga berupaya untuk membentuk Kelompok Kerja Bersama untuk kerja sama di bidang pertahanan. Brunei merupakan mitra penting bagi Kebijakan Bertindak ke Timur India dan visi kita untuk Indo-Pasifik dan saat kita menandai satu dekade kebijakan Bertindak ke Timur tahun ini, kunjungan tersebut menjadi semakin penting. Brunei telah menjadi Koordinator Negara kita di ASEAN dari tahun 2012 hingga 2015 dan memainkan peran penting dalam keterlibatan kita selanjutnya dengan ASEAN dan terus melakukannya hingga saat ini,” kata pejabat MEA tersebut.


Dragon Space-X Kembali ke Bumi

Sebelumnya

Astronot Dyson Kembali ke Bumi Bersama Kosmonot Chub dan Kosmonot Kononenko

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tech