post image
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto (kiri) dan Panglima Komando Indo-Pasifik AS Laksamana Samuel J. Paparo berbincang dalam kunjungan ke latihan siber (CYBEREX) sebagai bagian dari latihan Super Garuda Shield 2024 pada 31 Agustus 2024.
KOMENTAR

Panglima Komando Indo-Pasifik AS Laksamana Samuel J. Paparo, mengunjungi Indonesia dari 30 Agustus hingga 1 September, di mana ia bertemu dengan para pemimpin senior pemerintah dan militer serta mengamati Latihan Super Garuda Shield 2024 untuk menegaskan kembali pentingnya Kemitraan Strategis Komprehensif AS-Indonesia.

Paparo bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan Indonesia Muhammad Herindra, Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Staf Angkatan Laut Indonesia Laksamana Muhammad Ali, dan Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala S. Lakhdhir.

Dalam diskusinya dengan mitra-mitra Indonesia, Paparo menyoroti komitmen AS yang berkelanjutan untuk mendukung modernisasi kekuatan pertahanan dan kemampuan pertahanan Indonesia; peningkatan kerja sama dalam keamanan maritim, bantuan kemanusiaan/penanggulangan bencana, pemeliharaan perdamaian, dan latihan militer bilateral atau multilateral; dan pentingnya tahun 2024 sebagai penanda peringatan 75 tahun hubungan AS-Indonesia.

Selama kunjungannya, Paparo meninjau peluncuran langsung sistem roket artileri mobilitas tinggi dalam serangan gabungan dan menghadiri latihan staf operasional serta latihan siber untuk Super Garuda Shield 2024. Ini merupakan pertama kalinya komponen siber diikutsertakan dalam latihan, memungkinkan peserta untuk lebih siap menghadapi potensi ancaman siber.

“Saya harus mengatakan betapa saya mengagumi pekerjaan yang telah Anda semua lakukan,” kata Paparo dalam pidato penutupnya. “Lihat ke kiri, lihat ke kanan, lihat pria atau wanita di sebelah Anda dan lihatlah betapa miripnya kita, betapa kita bisa belajar dari satu sama lain, bagaimana kita bisa bermitra satu sama lain, dan bagaimana kita bisa membayangkan masa depan kita.”

“Darat, udara, laut, siber, informasi, semuanya sekaligus. Kami tidak melakukan ini untuk memproyeksikan kekuatan, kami melakukan ini untuk menunjukkan kemauan. Sebuah upaya agar kita tidak perlu berperang,” tambah Paparo.

Super Garuda Shield adalah latihan militer terbesar antara Amerika Serikat dan Indonesia, yang melibatkan negara-negara tambahan sejak tahun 2022. Tahun ini, personel militer dari Amerika Serikat, Indonesia, Australia, Kanada, Prancis, Jepang, Singapura, Korea Selatan, Inggris, dan Selandia Baru berpartisipasi, bersama pengamat dari Brasil, Brunei, Fiji, Jerman, India, Malaysia, Belanda, Papua Nugini, Filipina, Thailand, Timor-Leste, dan Vanuatu. Latihan ini tidak hanya menyediakan peluang yang sangat baik untuk pertukaran profesional dan budaya melalui pembelajaran dan pelatihan bersama, namun juga terus memperkuat Perjanjian Kerja Sama Pertahanan Utama AS-Indonesia.

Paparo juga berpartisipasi dalam upacara peletakan karangan bunga bersama personel militer lokal di Monumen Nanggala. Upacara ini diadakan untuk mengenang 53 pelaut Angkatan Laut Nasional Indonesia yang gugur di kapal selam serang diesel-listrik kelas Cakra KRI Nanggala pada tahun 2021.

Berlandaskan kemitraan yang telah berlangsung selama beberapa dekade, Amerika Serikat dan Indonesia memasuki era baru kerja sama di bawah Kemitraan Strategis Komprehensif. AS mendukung upaya Indonesia untuk melindungi hak dan kepentingannya serta mendorong Indonesia untuk terus mempromosikan stabilitas internasional dalam rangka mencapai kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

 


Khawatir Agresi Tiongkok, Taiwan Percepat Pengadaan Ribuan Rudal Stinger

Sebelumnya

Amerika Serikat dan Sembilan Negara Gelar Latihan Militer di Situbondo

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Military