post image
Ilustrasi Delta Air Lines
KOMENTAR

Pilot  Delta Air Lines terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah pesawat Boeing 737-900ER yang diterbangkannya mengalami masalah tekanan di kabin pesawat. Beberapa penumpang dilaporkan mengalami pendarahan gendang telinga, sakit kepala, dan mimisan.

Penumpang dalam penerbangan yang lepas landas dari ibu kota Utah mengatakan kepada stasiun televisi KSL bahwa mereka melihat orang-orang berdarah saat pesawat menurun ketinggiannya di atas Great Salt Lake.

Pilot pesawat Boeing 737-900ER berusia lima tahun itu melihat masalah tekanan, menurut catatan penerbangan.

Mereka mengumumkan akan kembali ke bandara tetapi tidak menjelaskan alasannya, kata penumpang Caryn Allen. Masker oksigen dilaporkan tidak digunakan.

Allen menggambarkan melihat suaminya menutupi telinganya karena kesakitan sementara penumpang lain mencoba membantu seorang pria di seberang lorong yang mengalami mimisan yang tidak terkendali.

Ada juga laporan penumpang yang mengalami pendarahan dari mulut mereka.

Penumpang lain, Jaci Purser, mengatakan kepada KSL bahwa ia merasa seperti ada yang menusuk telinga bagian dalam.

"Saya memegang telinga saya, lalu menarik tangan saya ke belakang, dan ada darah di sana," katanya.

Paramedis menemui penumpang di pintu gerbang dan mengidentifikasi sedikitnya 10 orang dari 140 orang dalam penerbangan yang memerlukan perawatan medis. Mereka menyarankan agar siapa pun yang mengalami pendarahan pergi ke rumah sakit untuk evaluasi lebih lanjut, dan Delta menawarkan untuk menanggung biaya transportasi tersebut, kata maskapai tersebut.

"Kami dengan tulus meminta maaf kepada pelanggan kami atas pengalaman mereka pada penerbangan 1203 pada 15 September," kata Delta dalam sebuah pernyataan seperti diberitakan The Standard.

"Awak pesawat mengikuti prosedur untuk kembali ke SLC di mana tim kami di darat membantu pelanggan kami dengan kebutuhan mendesak mereka,” tulis keterangan itu lagi.

Maskapai penerbangan mengatakan pesawat itu dihentikan sementara pada hari Minggu dan kembali beroperasi pada hari Senin setelah teknisi menyelesaikan masalah yang membuat pesawat tidak dapat bertekanan di atas 10.000 kaki, kata Delta.
 
Pesawat Boeing yang terlibat dalam pendaratan darurat hari Minggu bukanlah bagian dari armada MAX terbaru pabrikan, yang diselidiki tahun ini setelah sumbat pintu terlepas selama penerbangan Alaska Airlines pada tanggal 5 Januari saat pesawat berada di ketinggian 16.000 kaki di atas Oregon.

Namun, FAA pada akhir Januari merekomendasikan pemeriksaan lebih menyeluruh terhadap pesawat Boeing lainnya termasuk 737-900ER yang terlibat dalam insiden di Salt Lake City karena pesawat tersebut memiliki desain penutup pintu yang sama dengan jet MAX.


Airbus: Indonesia Butuh 1.000 Pesawat Baru

Sebelumnya

Airbus dan Pertamina Jajaki Pengembangan Avtur Berkelanjutan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews