post image
Foto: Lion Group
KOMENTAR

Lion Group kembali menghadirkan terobosan yang mendukung keberlanjutan lingkungan dengan memperkenalkan seat cover kulit sapi asli sebagai bagian dari interior kursi pesawatnya. Langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek ramah lingkungan, penggunaan sumber daya yang berkelanjutan (alami) dan pemberdayaan ekonomi lokal.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, langkah ini diambil karena maskapai selalu berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbaik kepada penumpang dengan tetap memperhatikan dampak lingkungan.

“Salah satu inovasi terbaru ialah penggunaan seat cover kulit sapi asli dari Garut sebagai material utama interior bagian kursi pesawat. Inovasi ini dilakukan karena kebutuhan dunia saat ini untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan menggunakan bahan-bahan yang lebih berkelanjutan,” ujarnya kepada redaksi.
 
Dengan demikian, sambungnya, Batam Aero Technic memberikan peluang bagi para pengrajin kulit lokal asal Garut, khususnya UKM, untuk terlibat dalam pembuatan komponen interior pesawat.

“Dalam kerjasama yang dijalankan sejak 2023, material kulit diproduksi oleh Garut Makmur Perkasa, produsen kulit berkualitas tinggi dari Garut. Setelah produksi selesai, pemasangan seat cover tersebut dilakukan secara bertahap di pusat perawatan pesawat milik Batam Aero Technic. Langkah ini tidak hanya mendukung produk lokal, tetapi juga memperkuat rantai pasokan industri penerbangan (supply chain aviation) Lion Group dengan melibatkan UKM, sekaligus mendukung perekonomian daerah,” sambung Danang lagi.
 
Lebih Ramah Lingkungan

Penggunaan kulit sapi asli memiliki dampak positif terhadap lingkungan dibandingkan dengan kulit sintetis. Proses pembuatan kulit sintetis biasanya melibatkan bahan kimia berbahaya dan plastik berbasis minyak bumi, yang berkontribusi pada polusi dan emisi karbon. Sebaliknya, kulit sapi asli merupakan produk alami yang berasal dari peternakan lokal, sehingga lebih ramah lingkungan karena proses produksinya dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan tanpa menimbulkan limbah kimia yang merusak.
 
Selain itu, kulit sapi asli memiliki daya tahan yang lebih lama dibandingkan kulit sintetis, sehingga memperpanjang masa pakai seat cover kursi pesawat dan mengurangi kebutuhan untuk sering mengganti atau memproduksi ulang. Penggunaan kulit sapi membantu mengurangi jejak karbon, mengurangi limbah, dan memanfaatkan sumber daya yang sudah ada secara efisien.
 
Seat cover kursi pesawat berbahan kulit sapi asli yang digunakan oleh Lion Group telah mendapatkan Approval (Sertifikat) melalui Organisasi Batam Aero Technic Parts Manufacturer Approval (BAT-PMA) dari Direktorat Kelaikudaraan Pengoperasian Pesawat Udara (Kementerian Perhubungan RI). BAT-PMA adalah organisasi yang memproduksi seat cover dan melakukan sertifikasi untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan BAT-PMA memenuhi standar keselamatan dan kualitas penerbangan Nasional, dengan seat cover kulit sapi yang digunakan Lion Group dipastikan aman dan sesuai dengan regulasi ketat industri penerbangan global.
 
Dampak Ekonomi Lokal

Inovasi ini merupakan hasil kerjasama antara Lion Group dan Garut Makmur Perkasa (GMP), sebuah produsen kulit ternama dari Garut. Kerjasama ini tidak hanya mendukung sektor penerbangan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Meningkatnya permintaan kulit sapi asli untuk keperluan seat cover kursi pesawat, ratusan peternak sapi lokal kini mendapatkan manfaat langsung dari program ini, dalam bentuk peningkatan pendapatan serta membuka kesempatan kerja.
 
Selain itu, kemitraan ini membuka lapangan kerja baru di sektor pengolahan kulit dan manufaktur di Garut, memberdayakan lebih dari 1,000 tenaga kerja lokal di berbagai bidang, mulai dari peternakan, pengolahan hasil ternak, hingga keahlian dalam teknik tekstil dan desain produk kulit. Kerjasama ini juga memperkuat daya saing produk lokal Indonesia di pasar global, menjadikan kulit Garut sebagai salah satu komoditas unggulan yang diakui secara Nasional.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews