post image
CEO Batik Air Capt. Daniel Putut Kuncoro Adi
KOMENTAR

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar Kamis (25/10), Batik Air kini dipimpin Capt. Daniel Putut Kuncoro Adi sebagai Chief Executive Officer (CEO) menggantikan Pelaksana Tugas Direktur Utama Capt. Zwingly Silalahi yang kini menjadi Chief Operating Officer (COO).

Dalam keterangannya, Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, restrukturisasi top manajemen ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional, kualitas layanan, dan mempersiapkan ekspansi jangka panjang.

“Langkah ini sesuai komitmen Batik Air mengelola sumber daya dengan lebih optimal, meningkatkan pengawasan operasional, dan merespons kebutuhan pelanggan secara lebih cepat dan inovatif,” ujarnya.

Selain itu, restrukturisasi ini juga mendukung visi keberlanjutan perusahaan, sejalan dengan tuntutan industri penerbangan yang berfokus pada konektivitas dan keselamatan.

Dengan struktur baru, Batik Air siap memperkuat posisinya sebagai maskapai pilihan di pasar domestik dan internasional.

Capt. Daniel Putut dikenal memiliki pengalaman luas dalam industri penerbangan, dengan rekam jejak yang kuat dalam manajemen operasional, serta kepemimpinan yang visioner. Pengalamannya akan mendukung upaya Batik Air dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan efisiensi layanan, guna memenuhi kebutuhan penumpang dan menghadapi tantangan industri yang dinamis.
 
Selain itu, masih menurut Danang, Batik Air juga berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan, kualitas layanan, dan standar keamanan melalui tiga pilar utama.

Pertama, Pertumbuhan Berkelanjutan dan Efisiensi Operasional yang meliputi Strategi Ekspansi Jaringan dan Jangkauan Pasar dan Pengoptimalan Armada dan Infrastruktur.

Kedua, Memberikan Layanan Terbaik kepada Pelanggan, dalam hal ini fokus pada Pengalaman Pelanggan dan pengembangan Inovasi Teknologi dalam Pelayanan.

Adapun pilar ketiga adalah Menjaga Standar Keamanan dan Operasional yang Tinggi berupa Pemeliharaan dan Standar Keamanan Internasional serta Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. 


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews