Personel gabungan dari Marine Rotational Force–Southeast Asia (MRF-SEA) Korps Marinir AS, dan Batalion Infanteri ke-10 dari Korps Marinir TNI-AL (KORMAR), atau pasukan Marinir Indonesia, telah menuntaskan latihan bersama Keris Marine Exercise (MAREX) 2024.
Upacara penutupan latihan bersama yang diikuti 6oo personel ini digelas di atas Kapal Marinir Yonif 10 di Batam, Indonesia, Selasa (19/11).
Keris MAREX adalah latihan bilateral tahunan melibatkan pasukan Marinir Indonesia dan AS yang bertujuan meningkatkan interoperabilitas militer antara kedua pasukan, membangun hubungan yang kuat dan tahan lama sebagai mitra antara kedua negara, dan berkontribusi terhadap stabilitas dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik. Latihan ini dibagi dalam dua fase antara KORMAR yang berbasis di Batam dan Pulau Singkep.
Di Batam, Marinir AS dan Indonesia menyelenggarakan kegiatan pertukaran pimpinan ahli dan pelatihan dengan berbagai topik mulai dari integrasi perencanaan tingkat staf hingga jangkauan mortar dan senapan mesin serta taktik bertahan hidup di hutan.
Anggota staf senior dari MRF-SEA dan KORMAR ke-10 bekerja bersama untuk membuat perencanaan operasional untuk mengusir pendaratan amfibi musuh di Pulau Singkep. Kegiatan STAFFEX memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai proses perencanaan militer bagi setiap peserta dan menghasilkan rencana pertahanan pesisir komprehensif yang menjadi materi bagi elemen pasukan tempur gabungan darat untuk pelaksanaan skenario pelatihan.
“Kemampuan dan profesionalisme KORMAR ke-10 untuk bekerja mengikuti rencana operasional bilateral yang rumit, yang dapat dialihkan kepada unit bawahan untuk pelaksanaan, memastikan bahwa staf kami mampu merencanakan dan beroperasi bersama secara kohesif untuk situasi darurat dan krisis di dunia nyata,” ujar Letnan Kolonel Marinir AS Thomas Vallely, pejabat operasional untuk MRF-SEA.
“Proses perencanaan staf mereka, bersama dengan pemimpin-pemimpin kunci KORMAR yang telah menjalani pendidikan di sekolah pendidikan militer profesional Korps Marinir AS, berdampak sangat besar terhadap integrasi dan sangat meningkatkan pengalaman bagi kedua unit,” sambungnya dalam keterangan yang diterima redaksi.
Pada 11 November, lebih dari 100 pasukan Marinir AS melakukan perjalanan menggunakan kapal ferry ke Dabo Singkep, Kepulauan Riau, yang merupakan markas bagi detasemen kecil pasukan Marinir Indonesia, untuk menjalankan operasi lapangan dan meningkatkan keefektifan pasukan bilateral.
Selama di Singkep, prajurit mortir dari kedua negara mencatat sejarah baru dengan memanfaatkan sistem udara tak berawak kecil, atau pesawat nirawak, untuk memantau dan menyesuaikan dampak tembakan dari sistem mortir Indonesia. Keris MAREX 2024 merupakan pertama kalinya Korps Marinir Indonesia berlatih menggunakan pesawat nirawak untuk mengamati tembakan mortir.
Selain berbagi kemutakhiran dalam teknik tembakan tidak langsung, Marinir AS dari Batalion ke-2, Marinir ke-7, yang ditugaskan di MRF-SEA selama Keris MAREX, memanfaatkan lingkungan dan topografi Pulau Singkep yang menantang untuk berlatih bersama mitra KORMAR dalam keterampilan seperti patroli tempur, taktik penyergapan, evakuasi korban, dan ketepatan menembak dalam pertempuran, yang semuanya berpuncak pada keberhasilan pelaksanaan skenario pertahanan pantai terakhir.
“Marine Rotational Force–Southeast Asia hadir untuk memperkuat hubungan kami dengan negara-negara mitra utama seperti Indonesia dan meningkatkan kemampuan kami dalam merencanakan serta beroperasi bersama militer mereka,” kata Kolonel Marinir AS Stuart W. Glenn, komandan MFR-SEA.
“Sungguh luar biasa menyaksikan pasukan Marinir dari kedua negara merencanakan operasi bersama dan mengeluarkan perintah kepada pasukan tempur darat gabungan yang kemudian melaksanakan rencana tersebut dengan intensitas dan profesionalisme.”
Latihan Marinir Keris (MAREX) 2024 meningkatkan interoperabilitas militer dan memperkuat kemitraan antara Korps Marinir AS dan Indonesia. Latihan ini membangun hubungan penting yang berkontribusi pada stabilitas dan keamanan regional di kawasan Indo-Pasifik.
KOMENTAR ANDA