Seorang pria berusaha untuk mengalihkan penerbangan Volaris Y4-3041 dari Bandara Internasional Bajío (BJX) menuju Bandara Internasional Tijuana (TIJ).
Menurut catatan Flightradar24 penerbangan itu beroperasi setiap hari dan berangkat pukul 02.56 waktu setempat menggunakan Airbus A320-200. Penerbangan menuju Tijuana ditempuh dalam waktu 3,5 jam.
Pria berusia 31 tahun yang diidentifikasi sebagai Mario N itu menyerang pramugari dan berusaha memasuki kokpit. Untuk mencegah berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan, setelah berada di udara selama 46 menit, pilot mengalihkan penerbangan ke Bandara Internasional Miguel Hidalgo y Costilla Guadalajara (GDL).
"Awak pesawat bertindak sesuai dengan prosedur keamanan yang ditetapkan dan, sesuai protokol, pesawat dialihkan ke Guadalajara, tempat maskapai penerbangan menempatkan penumpang tersebut di bawah pengawasan pihak berwenang,” demikian dijelaskan pihak Volaris setelah drama berakhir.
Motif pasti di balik tindakan Mario N masih belum jelas. Namun The Mirror yang mengutip aparat keamanan mengatakan, pria itu menghadapi ancaman pembunuhan.
Menurut rekaman penerbangan Flightradar24, pesawat itu baru saja mencapai ketinggian jelajah sebelum akhirnya berbalik di atas Meksiko tengah untuk dialihkan ke Bandara Internasional Miguel Hidalgo y Costilla Guadalajara (GDL).
Layanan itu mendarat pukul 08.03 waktu setempat di GDL. Begitu pesawat berhenti, aparat keamanan menyerbut ke dalam badan pesawat dan menangkap Mario N.
"Volaris telah ditunjuk sebagai penggugat untuk memastikan bahwa tergugat menghadapi hukuman berat hukum, dan seberat-beratnya. Semua penumpang dan awak pesawat selamat. Penumpang yang tersisa dapat melanjutkan penerbangan mereka ke tujuan akhir,” tulis Volaris lagi.
Menurut data yang diberikan Flightradar24, pesawat Volais berada di darat selama hampir empat jam, dan baru mengudara lagi pada pukul 11.46. Volaris Y4-3041 tiba di Tijuana pukul 12.19 waktu setempat, sekitar delapan jam dan 10 menit terlambat.
Pesawat Airbus A320-200 yang digunakan dalam penerbangan ini memiliki registrasi N526VL. Data dari ch-aviation menunjukkan bahwa pesawat berbadan sempit bermesin ganda ini berusia 9,86 tahun, dan telah melayani Volaris sepanjang kariernya sejak bergabung dengan maskapai tersebut pada Februari 2015.
N526VL, yang memiliki 179 kursi ekonomi, dan merupakan satu dari 43 Airbus A320-200 yang saat ini ada di armada Volaris.
Maskapai berbiaya rendah asal Meksiko ini juga memiliki satu A319-100, serta 51 A320neo (dengan 24 lagi yang dipesan), 10 A321-200, dan 32 A321neo (dengan 108 lagi yang dipesan). Ini mungkin akan menjadi salah satu penerbangannya yang paling dramatis, tetapi keselamatan adalah yang terpenting, sebagaimana yang disimpulkan maskapai:
"Volaris menyesalkan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh situasi ini. Keselamatan penumpang dan awak kami adalah prioritas tertinggi,” demikian dinyatakan Volaris lagi.
KOMENTAR ANDA