Pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakstan, pada 25 Desember 2024, adalah pesawat Embraer 190 buatan Brazil.
Embraer E-Jets merupakan pesawat penumpang jet berbadan sempit, bermesin ganda, jarak menengah. Proyek pembuatannya diumumkan pada Paris Air Show tahun 1999, dan memasuki produksi pada tahun 2002.
Keluarga E-190/195 merupakan versi perpanjangan dari keluarga E-170/175 dengan sayap yang lebih besar dan baru, dan mesin baru, GE CF34-10E, dengan daya dorong 18.500 lbf (82,30 kN).
Pesawat ini bersaing dengan Bombardier CRJ-1000. Sebagai tambahan, karena berada dalam bentang 100-kursi, pesawat ini berkompetisi juga dengan pesawat jet utama yang lebih kecil seperti Boeing 717-200, 737-500/-600, Airbus A318, dan Bombardier CSeries yang akan datang.
Penerbangan perdana dari E-190 dilakukan pada bulan Maret 2004, dengan penerbangan perdanan dari E-195 pada bulan Desember tahun yang sama. Pengguna pertama dari E-190 adalam maskapai penerbangan bertarif rendah dari New York JetBlue dengan 100 pesanan dan 100 opsi. Maskapai penerbangan bertarif rendah Eropa Flybe menjadi pengguna pertama dari E-195 dengan 14 pesanan dan 12 opsi.
Karena keluarga 190/195 berada dalam ukuran pesawat utama, banyak maskapai mengoperasikan mereka dengan memberikan bagian kelas bisnis dan mengoperasikannya sendiri daripada memberikannya kepada rekan maskapai regional mereka.[butuh rujukan] Sebagai contoh, Air Canada mengoperasikan 45 pesawat E-190 yang diisi dengan 9 kelas bisnis dan 84 kelas ekonomi sebagai bagian dalam armada utama mereka.
Sejauh ini, kecelakaan yang menewaskan 38 penumpang itu disebutkan akibat kawanan burung. Namun masih dibuka peluang penyebab lain.
KOMENTAR ANDA