Sebuah pesawat yang membawa 181 orang jatuh di Bandara Internasional Muan di Korea Selatan. Setidaknya 85 orang tewas dalam kejadian itu.
"Sejauh ini, dua orang diselamatkan dan 85 orang tewas," kata Badan Pemadam Kebakaran Nasional dalam sebuah pernyataan, dengan operasi penyelamatan yang masih berlangsung.
Pesawat Jeju Air tersebut tengah dalam perjalanan kembali dari Bangkok, Thailand ketika insiden terjadi saat mendarat.
Layanan darurat dan berita lokal awalnya melaporkan bahwa pesawat tersebut mengalami masalah dengan roda pendaratannya.
Kemudian, badan pemadam kebakaran mengatakan bahwa kondisi cuaca diduga menjadi penyebab kecelakaan tersebut, di samping tabrakan dengan burung.
"Penyebab kecelakaan tersebut diduga adalah tabrakan dengan burung yang dikombinasikan dengan kondisi cuaca buruk. Namun, penyebab pastinya akan diumumkan setelah penyelidikan bersama," kata Lee Jeong-hyun, kepala stasiun pemadam kebakaran Muan.
Rekaman video menunjukkan sebuah pesawat tergelincir di landasan pacu tanpa roda pendaratan yang terlihat sebelum menabrak dinding dalam ledakan api.
Pesawat itu membawa 175 penumpang dan enam awak. Penumpangnya termasuk dua warga negara Thailand, kata Kementerian Perhubungan.
Badan pemadam kebakaran mengatakan telah memobilisasi 32 mobil pemadam kebakaran dan sejumlah petugas pemadam kebakaran ke lokasi kejadian.
Ini adalah kecelakaan fatal pertama dalam sejarah Jeju Air, maskapai berbiaya rendah Korea Selatan yang didirikan pada tahun 2005. Maskapai itu meminta maaf.
"Kami di Jeju Air akan melakukan segala daya kami dalam menanggapi kecelakaan ini. Kami dengan tulus meminta maaf karena menimbulkan kekhawatiran," kata Jeju Air dalam sebuah pernyataan yang diunggah di saluran media sosialnya, Minggu, 29 Desember 2024.
Situs pelacakan penerbangan FlightRadar24 mengatakan pesawat itu tampaknya adalah Boeing 737-800. Boeing dan Badan Penerbangan Federal AS tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Penjabat Presiden Korea Selatan, Choi Sung-mok, memerintahkan upaya penyelamatan habis-habisan. Choi baru diangkat pada hari Jumat, menyusul pemakzulan penjabat presiden sebelumnya di tengah krisis politik yang sedang berlangsung di negara itu.
KOMENTAR ANDA