post image
KOMENTAR

Oleh: Veeramalla Anjaiah, jurnalis senior yang berkantor pusat di Jakarta

KEMUNGKINAN besar, India tengah menuju kesepakatan ekspor pertahanan besar lainnya. Menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, Kementerian Pertahanan Indonesia telah mengirimkan surat mengenai kesepakatan BrahMos senilai US$450 juta ke kedutaan besar India di Jakarta, surat kabar The New Indian Express melaporkan.

Sumber-sumber penting mengonfirmasi bahwa India juga menawarkan pinjaman kepada india baik dari State Bank of India maupun bank nasional India lainnya. Rincian mengenai hal ini sedang dikerjakan, menurut artikel tersebut.

Menurut sumber yang dikutip dalam artikel tersebut, Bank EXIM (Ekspor-Impor) awalnya dijadwalkan untuk memproses pinjaman ke Indonesia. Namun, hal ini tidak terwujud. Sumber-sumber telah mengungkapkan bahwa diskusi juga sedang berlangsung untuk memberikan pinjaman kepada india, mungkin melalui State Bank of India atau bank nasional lainnya.

Penting untuk dicatat bahwa Indonesia telah bergabung dengan BRICS, sebuah organisasi antarpemerintah yang terdiri dari 10 negara, pada 6 Januari tahun lalu. Masuknya Indonesia ke BRICS — yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Indonesia, Iran, dan Uni Emirat Arab — membuka jalan bagi transaksi Rupee India-Rupiah Indonesia.

Jika terwujud, Indonesia akan menjadi negara ASEAN kedua setelah Filipina yang membeli senjata serang presisi dengan jangkauan 290 kilometer.

Menurut surat kabar Times of India, kesepakatan BrahMos telah lama digarap, dengan menteri pertahanan Indonesia (Prabowo Subianto) membahas kesepakatan tersebut dengan mitranya dari India Rajnath Singh selama kunjungan ke New Delhi pada Juli 2020.

“Ada beberapa kendala anggaran, tetapi diskusi telah bergerak maju menuju penyelesaian kesepakatan BrahMos baru,” Times of India melaporkan mengutip salah satu sumber.

Menurut lembaga Riset Pertahanan India, mengutip sumber yang dekat dengan perkembangan tersebut, Kementerian Pertahanan Indonesia telah mengirimkan surat resmi, yang menunjukkan minat mereka pada kesepakatan senilai $450 juta untuk rudal BrahMos.

India telah meningkatkan diskusi tentang ekspor BrahMos ke negara-negara Asia Tenggara lainnya setelah menandatangani kesepakatan senilai $375 juta untuk memasok baterai pesisir antikapal ke Filipina pada Januari 2022, dengan memperhatikan perilaku agresif Tiongkok di Laut Cina Selatan.

Menurut Times of India, selain rudal BrahMos, yang telah dikembangkan bersama dengan Rusia, India juga berencana untuk menjual sistem rudal pertahanan udara Akash dalam negeri, yang dapat mencegat pesawat musuh, helikopter, drone, dan rudal jelajah subsonik pada jarak 25 km, ke negara-negara seperti Filipina, india, dan Vietnam.

Kesepakatan potensial tersebut muncul pada saat India secara aktif memproduksi ekspor pertahanannya, dengan sistem rudal BrahMos, usaha patungan antara India dan Rusia, menjadi salah satu produk andalannya. BrahMos telah meraih keberhasilan ekspor terutama dengan Filipina yang menjadikan India sebagai pemasok persenjataan canggih di pasar senjata internasional.

Kesepakatan dengan Indonesia sangat penting karena dinamika geopolitik di Asia Tenggara, di mana negara-negara ingin meningkatkan kemampuan pertahanan mereka di tengah ketegangan regional, terutama sengketa maritim.

India dan Indonesia adalah tetangga maritim dan mitra strategis. Keduanya bekerja sama dalam keamanan maritim.

BrahMos yang dikenal karena kecepatan, ketepatan, dan keserbagunaannya, dapat berfungsi sebagai aset strategis bagi Indonesia, meningkatkan kemampuan pertahanan pesisir angkatan lautnya.

Perusahaan India yang memproduksi rudal BrahMos baru-baru ini ikut serta dalam pameran pertahanan di Jakarta.

Indikasi tentang kesepakatan BrahMos telah diberikan oleh beberapa pejabat senior Indonesia, termasuk duta besar negara itu untuk India. Namun, kunjungan Presiden Indonesia Prabowo Subianto yang dilaporkan ke Pakistan bersamaan dengan kunjungannya ke India pada Hari Republik tahun ini, menambah dinamika dan kompleksitas baru pada kalkulasi strategis yang sedang berkembang ini.

Prabowo menjadi tamu utama dalam perayaan Hari Republik tahun ini, yang akan diselenggarakan pada tanggal 26 Januari di New Delhi. Selama kunjungannya ke India, kesepakatan rudal akan diumumkan.

Negosiasi antara India dan Vietnam telah berlangsung untuk kesepakatan rudal BrahMos senilai $700 juta. Vietnam ingin melindungi wilayahnya menggunakan rudal BrahMos. Vietnam memiliki klaim yang tumpang tindih dengan China di Laut Cina Selatan. Malaysia juga tertarik untuk membeli BrahMos. Karena negara tetangganya, Indonesia, ingin membeli BrahMos.


Iran Beli akan Su-35S Flanker, Pensiunkan F-14 Tomcat dan

Sebelumnya

Kecelakaan F-35 di Alaska yang Ketiga dalam Satu Tahun Terakhir, Sebab Masih Belum Jelas

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Military