post image
Evakuasi korban tabrakan Bombardier dan Black Hawk di Sungai Potomac, Washington DC./CNN
KOMENTAR

Presiden Donald Trump memastikan tidak ada yang selamat dalam tabrakan pesawat Bombardir yang dioperasikan American Airlines dan helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS di atas Sungai Potomac, Washington, DC, Rabu malam , 29 Januari 2025. Demikian dilaporkan CNN.

Tabrakan terjadi saat Bombardier yang hendak mendarat di Bandara Nasional Ronald Reagan menabrak helikopter Black Hawk yang menghalangi rute normal.

Kecelakaan ini disebut sebagai yang paling mematikan sejak 2001. Bombardier mengangkut 60 penumpang dan awak. Adapun Black Hawk mengangkut tiga personel.

Pada Kamis malam waktu setempat atau Jumat pagi waktu Indonesia,  upaya pencarian korban telah ditangguhkan. Sebanyak 14 korban masih belum ditemukan.

Puluhan jenazah telah dipindahkan dari Sungai Potomac.

Badan Keselamatan Transportasi Nasional, yang memimpin penyelidikan atas tabrakan tersebut, mengatakan data penerbangan dan perekam suara pesawat, yang dikenal sebagai kotak hitam, telah ditemukan.

Badan tersebut berharap dapat menyiapkan laporan awal dalam waktu 30 hari. Para ahli mengatakan bahwa pilot di dalam American Airlines Penerbangan 5342 dan pilot militer di Black Hawk sudah terbiasa menjelajahi wilayah udara yang kompleks, dan kepala serikat pengawas lalu lintas udara negara itu mengatakan masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang penyebabnya.

Juga dilaporkan, beberapa anggota komunitas seluncur indah berada di dalam jet tersebut, kembali dari kamp pengembangan di Wichita, kata US Figure Skating.

Klub Seluncur Boston menyebutkan enam korban, termasuk Evgenia Shishkova dan Vadim Naumov, juara dunia berpasangan tahun 1994.

Selain itu juga disebutkan dua warga negara China dan dua warga negara Chile berada dalam penerbangan dari American Airlines.


Black Box Telah Ditemukan, Apakah Ada Kesengajaan

Sebelumnya

Elon Musk Incar Air Force One, Boeing dalam Ancaman?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews