Setidaknya 18 tentara paramiliter dan 24 penyerang bersenjata tewas dalam dua insiden terkait di barat daya Pakistan. Media lokal seperti dikutip Aljazeera melaporkan, aksi kekerasan bermotif sektarian, etnis, dan separatis meningkat di wilayah tersebut.
Militer Pakistan pada hari Sabtu, 2 Februari 2025, mengatakan para pejuang mencoba membuat blokade jalan di provinsi Balochistan yang bergolak, dan sebagian besar kematian terjadi saat pasukan keamanan menyingkirkan mereka.
Sebuah kendaraan “yang membawa paramiliter Korps Perbatasan yang tidak bersenjata” di dekat kota Mangochar “ditembaki oleh 70 hingga 80 penyerang bersenjata yang telah memblokir jalan,” ujar seorang pejabat polisi kepada kantor berita AFP.
Petugas itu mengatakan tiga paramiliter lainnya terluka parah sementara dua orang lolos tanpa cedera.
Dalam sebuah pernyataan, Tentara Pembebasan Baloch mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap paramiliter tersebut, tetapi menyebutkan jumlah korban tewas yang lebih rendah, yakni 17 orang.
Setidaknya 11 penyerang tewas dalam apa yang digambarkan militer sebagai “operasi pembersihan” lanjutan pada hari Sabtu.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dalam sebuah pernyataan mengutuk serangan tersebut.
Balochistan yang kaya mineral, yang berbatasan dengan Iran dan Afghanistan, telah menjadi tempat pemberontakan selama satu dekade oleh kelompok etnis Baloch yang separatis. Beberapa kelompok bersenjata juga beroperasi di sana.
Pada insiden terpisah hari Selasa, 28 Januari 2025, penyerang dalam kendaraan bermuatan bahan peledak digagalkan dalam upaya mereka untuk menyerbu pos keamanan Pakistan di dekat perbatasan dengan Afghanistan.
Pada bulan Januari, setidaknya enam orang tewas dalam serangan yang juga diklaim oleh BLA, salah satu kelompok separatis utama di wilayah tersebut. Pada bulan November, BLA juga mengatakan telah melakukan serangan terkoordinasi yang menewaskan sedikitnya 39 orang, salah satu jumlah korban tertinggi di wilayah tersebut.
Pada bulan Agustus, sedikitnya 73 orang tewas di Balochistan ketika pejuang separatis menyerang kantor polisi, jalur kereta api, dan jalan raya, dan pasukan keamanan melancarkan operasi balasan.
Kekerasan itu juga terjadi di tengah memburuknya hubungan antara Pakistan dan para penguasa Taliban di Afghanistan.
Peningkatan serangan yang sama dramatisnya telah disaksikan di tempat lain di Pakistan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk di provinsi Khyber Pakhtunkhwa di barat laut.
Pada tahun 2024 saja, militer melaporkan 383 tentara dan 925 pejuang tewas dalam berbagai bentrokan di daerah perbatasan.
KOMENTAR ANDA