Menteri BUMN Erick Thohir diminta menindaklanjuti informasi yang juga viral di tengah masyarakat Indonesia mengenai pemborosan yang dilakukan Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan, dan istrinya, Riri Anggreni.
Pasangan ini dituding merogoh uang perusahaan untuk membayar gaji protokol dan baby sitter. Pemborosan ini diperkirakan hampir Rp 1 miliar per bulan.
Kelompok Insan Muda Indonesia (IMI) yang meminta Erick Thohir mengusut kasus ini akan menggelar aksi pada hari Kamis, 6 Februari 20205, di depan Kantor BUMN dan Garuda Indonesia.
Dalam keterangan yang diterima redaksi, peserta aksi akan membawa telur busuk. Besar kemungkinan mereka akan melemparkan telur busuk itu ke kedua kantor.
Informasi yang beredar menyebutkan, istri Wamildan memiliki dua baby sitter yang masing-masing digaji sebesar Rp 25 juta per bulan.
“Publik pun bertanya-tanya, emang istrinya Direktur Utama Garuda sesibuk apa sampai perluh dua protokol? Padahal Direktur Garuda bukan pejabat tinggi di pemerintahan?” tulis Koordinator Aksi, Ryansyah, dalam keterangannya.
Dia menambahkan, pemborosan anggaran ini menimbulkan tanda tanya besar di tengah upaya pemerintah untuk melakukan efisiensi anggaran, sebagaimana yang diinstruksikan Presiden Prabowo Subianto.
“Melalui pernyataan sikap ini, kami yang tergabung dalam Insan Muda Indonesia (IMI) meminta Menteri BUMN, Bapak Erick Thohir untuk menindaklanjuti berita viral tersebut, karena menambah berita buruk publik terhadap kinerja dari Pegawai BUMN. Jika terbukti ada penyalahgunaan atau ketidakwajaran dalam alokasi anggaran, maka tindakan tegas dari Menteri BUMN dan Aparat Penegak Hukum sangat diperlukan,” tegasnya.
Selain gaji kedua baby sitter istri Dirut Garuda Indonesia, IMI juga meminta agar Erick Thohir juga mengaudit gaji 14 karyawan Lion Air yang dibawa Wamildan ke Garuda Indonesia. 
KOMENTAR ANDA