Asosiasi Pilot Garuda Indonesia (APGI) meminta Presiden Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir turun tangan untuk menyelesaikan polemik yang timbul akibat rekrutmen 14 eks karyawan Lion Air di Garuda Indonesia.
Permintaan ini disampaikan Ketua Umum APGI, Capten Ruli Wijaya, dalam keterangan tertulis, Selasa 18 Maret 2025.
“Kami memohon perhatian Presiden Prabowo dan solusi dari Menteri BUMN Erick Thohir,” tulisnya dalam pesan itu.
Kebijakan direksi Garuda Indonesia merekrut mantan karyawan Group Lion Air untuk ditugaskan dalam manajemen dapat mengganggu prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang telah dibangun beberapa waktu.
Dia menyatakan, proses rekrutmen dan penempatan 14 orang tersebut dilakukan secara tidak transparan. Rekrutmen ini, ujar dia, berpotensi melanggar ketentuan internal dan prinsip GCG.
"Kebijakan ini menimbulkan keresahan di seluruh karyawan Garuda Indonesia yang saat ini menjaga produktivitas dalam menjaga keberlangsungan perusahaan, di mana terjadi kesenjangan antara 14 orang tersebut dengan karyawan internal, karena tidak sesuai dengan aturan jenjang karir di perusahaan."
Ruli menambahkan, Garuda Indonesia telah memiliki Direksi yang kompeten, SDM internal yang berkualitas, berintegritas, dan loyal, serta telah bekerja sama dengan konsultan rekrutmen profesional.
Ditambahkannya, kebijakan ini berpotensi menimbulkan konflik kepentingan, terutama jika tidak dilakukan secara transparan, tanpa justifikasi kebutuhan bisnis yang jelas, serta tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap keberlangsungan bisnis secara menyeluruh, SDM internal dan budaya perusahaan.
"Faktanya, proses ini lebih bersifat politis, tidak berdasarkan kebutuhan serta mengabaikan aspek etika dan integritas perusahaan," kata Ruli.
Sejak polemik rekrutmen ini muncul ke permukaan, kepercayaan masyarakat dan investor terus menurun terhadap Garuda Indonesia. Saham Garuda Indonesia anjlok ke titik terendah senilai Rp 33 per saham pada tanggal 18 Maret 2025.
Menurut Ruli, seluruh karyawan Garuda Indonesia yang tergabung dalam Serikat Bersama (Sekber) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang terdiri dari Asosiasi Pilot Garuda (APG), Serikat Karyawan Garuda Indonesia (SEKARGA) dan Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) telah melakukan sejumlah langkah terkait kondisi tersebut.
Pada 5 Maret 2025, kata Ruli, karyawan Garuda Indonesia telah mengirimkan surat kepada Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan mengenai kontroversi rekrutmen dan penempatan mantan karyawan Group Lion Air, serta menuntut agar 14 orang tersebut dinonaktifkan.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Wamildan.
KOMENTAR ANDA