post image
KOMENTAR

Utusan Khusus AS, Keith Kellogg menawarkan pembagian tiga wilayah Ukraina setelah konflik dengan Rusia. Usul itu disampaikannya dalam sebuah wawancara dengan The Times pada tanggal 11 April 2025.

Secara umum, wilayah Ukraina yang dikenal masyarakat internasional akan dibagi tiga. Wilayah di sisi barat Sungai Dnipro akan dikuasai sepenuhnya pemerintahan Ukraina yang didukung militer Inggris dan Prancis. 

Wilayah kedua berada di sisi timur yang dikuasai pasukan Ukraina. Adapun wilayah ketiga berada di tenggara memanjang ke barat daya hingga Krimea dikuasai oleh pasukan Rusia.

Wilayah ketiga yang meliputi Bakhmut, Donetsk, dan Mariupol ini didiami oleh suku bangsa Rusia, dan sepintas tampak seperti peta wilayah Italia.

Kellogg berharap pasukan Ukraina mempertahankan kendali tunggal atas wilayah negara di antara dua kontingen asing, bersama dengan zona demiliterisasi di sekitar garis depan saat ini.

Kellogg mendorong agar militer Barat di sebelah barat Sungai Dnipro tidak “memprovokasi” Moskow. Usulannya menyiratkan bahwa Ukraina mungkin harus menyerahkan beberapa wilayah timurnya yang saat ini diduduki oleh Rusia.

“Anda dapat melakukan seperti yang dilakukan di Berlin setelah Perang Dunia Kedua, ketika Anda memiliki zona Rusia, zona Prancis, zona Inggris, dan zona Amerika,” katanya.

Ia kemudian menambahkan, Amerika Serikat tidak akan mengerahkan pasukan darat apa pun dalam pengaturan ini. Kellogg juga mengusulkan zona demiliterisasi selebar 18 mil di sepanjang garis kontak saat ini di Ukraina timur.

The Times mencatat bahwa pernyataan Kellogg memberikan salah satu pandangan paling jelas tentang “visi” Presiden AS Trump untuk masa depan Ukraina di antara mereka yang terlibat dalam perencanaan gencatan senjata.

Masih belum jelas apakah Amerika Serikat akan menekan Kyiv untuk menyerahkan wilayah tambahan ke Rusia, di luar apa yang saat ini diduduki pasukan Moskow.

Spekulasi yang berkembang menyebutkan bahwa tahun depan wilayah di timur Sungai Dnipro akan menggear referandum untuk memilih apakah tetap bersama Ukraina atau bergabung dengan Rusia.

Bila mayoritas warga menginginkan bergabung dengan Rusia, maka Sungai Dnipro menjadi garis batas alami antara Rusia dan Ukraina.


Kunjungi Timur Tengah Berulang Kali, GREAT Institute: Langkah Strategis Prabowo Jadikan Indonesia Mandiri

Sebelumnya

Prabowonomics vs. Dengism: Catatan Atas Kuliah Raymond Thomas Dalio

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Politics