Nama Iacocca terus membumbung. Di Chrysler-lah Iacocca memperkenalkan Minivan. Yang dianggap lucu di Amerika. Tapi nyatanya laris.
Lantas ia putuskan untuk membeli Jeep. Yang ditentang oleh para penasihatnya. Ternyata Jeep laris. Menjadi telur emasnya Chrysler saat itu. Jeep Cherokee sangat digemari.
Gaji Iacocca pun tidak lagi USD 1. Menjadi Rp 200 miliar setahun.
Lantas terjadilah apa yang harus terjadi: krisis energi. Negara-negara pengekspor minyak menaikkan harga gila-gilaan.
Si 'Teflon Kimono' tiba-tiba laris. Mobil Jepang dikenal sangat hemat bensin. Kebiasaan orang Amerika pun berubah: dari menyukai mobil besar ke mobil kecil.
Iacocca kehabisan akal. "Kami kena serangan makhluk alien," katanya. "Dan orang Amerika terkena sindrom rendah diri," keluhnya.
Era Iacocca berakhir. Lalu tenggelam pula. Dengan perubahan terbaru dunia bisnis. Semuanya beralih ke digital.
Tetap saja ada warisan abadi dari Iacocca. Untuk diri saya. Katanya: semua pemimpin yang baik akan menghargai staf yang berani mengatakan rencana sang pemimpin kali ini salah.
Mengapa?
Seorang pemimpin yang baik tidak ingin gagal. Tidak pula ingin terkena masalah. Karena itu pemimpin yang baik tidak pernah membenci staf yang berani mengingatkannya.
KOMENTAR ANDA