ISS dibagi dua segmen. Segmen Rusia (ROS) yang digunakan secara ekslusif oleh Rusia dan Segmen AS (USOS) yang bisa digunakan oleh astronot dari negara lain yang sedang berkunjung ke ISS.
Sejak beberapa tahun belakangan ini Rusia santer dikabarkan ingin membangun stasiun luar angkasa sendiri yang diberi nama OPSEK, singkatan dari Orbital'nyj Pilotirujemyj Sborochno-Eksperimental'nyj Kompleks.
Adapun bulan Juni lalu, Presiden AS Donald Trump memerintahkan agar dana segar dipompakan ke tubuh NASA. Dengan dana tambahan sebesar 1,6 miliar dolar AS, Trump mengatakan, “Kita bisa kembali ke luar angkasa dengan cara yang besar (big way).”
Lewat akun Twitternya, seperti biasa, Trump menambahkan dengan berapi-api, “Di bawah pemerintahan saya, kita memperbaiki @NASA ke arah kebesaran dan kita kembali ke Bulan, lalu Mars.”
Hal yang disampaikan Trump via Twitter itu sebetulnya bukan hal baru. Bahkan sudah jadi keputusan. Space Policy Directive 1 yang ditandatanganinya pada Desember 2017.
Hati NASA sudah barang tentu berbunga-bunga menerima dana sebesar itu.
Menurut Direktur NASA Jim Bridenstine dengan uang sebesar itu lembaga yang dipimpinnya akan mengembangkan berbagai unit untuk mengejar rencana pengiriman manusia ke Bulan pada 2024.
Sementara Direktur Komunikasi NASA, Bettina Inclan, menyampaikan rencana NASA mengirimkan wanita pertama ke permukaan Bulan.
Dari 12 manusia yang pernah berjalan di Bulan, semuanya adalah lelaki warganegara AS.
KOMENTAR ANDA