KANTOR Berita RMOL 7 Juli 2019 memberitakan bahwa penelitian terbaru yang dilakukan para peneliti Universitas Purdue di West Lafayette, Indiana, Amerika Serikat menemukan indikasi bahwa kecoa masa kini semakin kebal terhadap insektisida.
Para peneliti menemukan bukti bahwa jenis kecoa yang umum kita temukan di rumah kita, menjadi lebih sulit untuk dibunuh karena mereka dengan cepat mengembangkan resistensi silang terhadap berbagai jenis insektisida pada satu waktu. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports edisi bulan Juni 2019
Resistensi
"Kecoa mengembangkan resistensi terhadap berbagai jenis insektisida membuat pengendalian hama ini hampir mustahil dengan bahan kimia saja," kata penulis utama studi tersebut, Michael Scharf, dalam sebuah pernyataan pada 25 Juni 2019, dilansir ABC News.
Para peneliti menguji tiga metode insektisida tingkat terampuh pada kecoa di gedung multi-unit di Indiana dan Illinois selama periode enam bulan.
Pertama, mereka menggilir tiga insektisida berbeda setiap bulan selama tiga bulan dan kemudian diulang. Kedua, mereka menggunakan campuran dua insektisida yang disemprotkan setiap bulan.
Terakhir, mereka menggunakan pengobatan tunggal, umpan gel abamektin, sebulan sekali di daerah di mana kecoa menunjukkan resistensi yang rendah terhadap abamektin.
Menurut penelitian, metode ketiga adalah satu-satunya strategi untuk berhasil mengurangi jumlah kecoa, tetapi hanya pada populasi yang memiliki resistensi awal tingkat rendah terhadap abamektin.
Kembang Biak
Di lokasi lain, di mana 10 persen dari populasi resisten terhadap insektisida, jumlah kecoa bertumbuh pesat. Para peneliti kemudian melakukan tes laboratorium pada kecoa yang masih hidup dan menemukan bahwa mereka mampu mengembangkan resistansi silang terhadap beberapa insektisida.
Hal yang sama juga berlaku untuk anak-anak mereka. "Kami melihat peningkatan resistensi empat atau enam kali lipat hanya dalam satu generasi. Kami tidak memiliki petunjuk bahwa sesuatu seperti itu bisa terjadi secepat ini," lanjutnya.
Kecoa dapat membawa berbagai penyakit yang mengancam kesehatan manusia. Mereka juga berkembang biak dengan cepat di lingkungan yang cocok. Seekor kecoa betina dapat melahirkan 50 anak setiap tiga bulan.
Para peneliti merekomendasikan pendekatan "manajemen hama terpadu" seperti menggabungkan perawatan kimia dengan perangkap dan peningkatan sanitasi sebagai cara paling efektif untuk mengurangi populasi.
La Cucaracha
Di masa kanak-kanak, saya kerap melakukan penelitian entomologis amatiran dengan cara memelihara serangga termasuk kecoa untuk saya amati perilaku mereka.
Memang di antara segenap jenis serangga yang pernah saya amati, dapat disimpulkan bahwa kecoa yang memiliki daya adaptasi paling tinggi terhadap lingkungannya.
Bahkan kecoa bisa cukup cerdik untuk berpura-pura mati apabila dalam kondisi tersudut . Setelah sang predator meninggalkan sang kecoa akibat dianggap sudah mati, maka sang kecoa segera hidup kembali demi melarikan diri dari ancaman maut.
Secara paleontologis juga terbukti bahwa fosil kecoa sudah hadir dalam bentuk sama dengan kecoa kontemporer sejak 300 juta tahun yang lalu. Kecoa sudah hadir di planet bumi jauh sebelum kehadiran dinausaurus.
Maka layak disimpulkan secara ilmiah mau pun non-ilmiah bahwa kecoa merupakan mahluk hidup yang paling mampu mengadaptasikan diri dengan perubahan lingkungan hidup. Kecoa mampu hidup di kawasan dengan lingkungan iklim panas mau pun dingin asal bukan di kutub.
Bahkan pada bencana bancir, kecoa mampu bertahan hidup dengan mengapungkan diri di atas permukaan air dalam lingkup waktu cukup lama tanpa makan. Kecoa bisa tidak bernafas di dalam air selama 30 menit.
Bahkan kecoa bisa hidup tujuh hari tanpa kepala.
Penelitian mutakhir Universitas Perdue, Amerika Serikat memantapkan hasil penelitian terdahulu tentang kehebatan daya tata-bangkit alias survival kecoa. Bahkan kecoa masuk ranah seni-musik manusia.
“La Cucaracha” adalah lagu rakyat Mexico genre coriddo tentang seekor kecoa kehilangan satu kaki namun tetap nekad gembira berdansa.
Melodi tema “La Cucaracha” sol-sol-sol-do-mi tersohor ke seluruh dunia sebagai bunyi klakson truk yang konon berasal dari bunyi klakson mobil pahlawan nasional Meksiko, Pancho Villa. Kecoa memang keren!
KOMENTAR ANDA