post image
Bandara Schiphol Amsterdam (AMS) di Belanda
KOMENTAR

Diluncurkan pada tahun 1916 sebagai pangkalan militer, pada tahun 1949 bandara ini menjadi bandara utama negara tersebut. Namun, pemerintah setempat memutuskan untuk mengorbankan sebuah kota kecil bernama Rijk untuk melaksanakan rencana perluasan bandara. Pada saat itu, kota itu benar-benar dihancurkan sehingga area tersebut tersedia untuk pengembangan bandara lebih lanjut.

Dibuka sebagai konsep terminal tunggal, bandara AMS saat ini memiliki satu terminal besar, yang dibagi menjadi tiga ruang keberangkatan besar. Ini mencakup area seluas 6.887 hektar dan dilengkapi dengan total enam landasan pacu serta sekitar 223 gerbang keberangkatan, termasuk 18 gerbang jetway ganda, yang digunakan untuk melayani jet berbadan lebar saja.

Bandara AMS adalah hub utama bagi banyak maskapai penerbangan lokal, termasuk maskapai Belanda KLM, Corendon Dutch Airlines, TUI, Transavia, easyJet dan lain-lain, dan mengoperasikan penerbangan untuk total 76 penumpang dan 28 maskapai kargo.

5. Bandara Internasional Ciampino (CIA) di Italia

Bandara lain yang dibuka pada awal abad terakhir tetapi tetap beroperasi adalah Bandara Internasional Ciampino (CIA) di Italia.

Dibuka pada tahun 1916, bandara CIA adalah bandara internasional kedua Italia dan bandara militer. Bandara ini telah menyaksikan banyak peristiwa penerbangan bersejarah, termasuk penerbangan pilot Italia Umberto Nobile ke Kutub Utara pada April 1926, serta penerbangan pertama prototipe helikopter yang dirancang oleh Corradino D'Ascanio pada 1930.

Bandara CIA adalah bandara utama ibu kota Italia hingga 1960 ketika Bandara Leonardo da Vinci–Fiumicino (FCO) dibuka. Saat ini, bandara ini terutama melayani maskapai berbiaya rendah (LCC) dan mampu menangani hingga enam juta penumpang per tahun.

4. Bandara Poznan–Lawica Henryk Wieniawski (POZ) di Polandia

Diluncurkan pada tahun 1913, Bandara Poznan–Lawica Henryk Wieniawski (POZ) mengoperasikan penerbangan militer selama hampir satu abad hingga, pada tahun 2009, wilayah selatannya dipilih untuk penerbangan sipil. Dekat dengan terminal penerbangan komersial juga ada pangkalan udara militer.

Saat ini, bandara POZ mampu menampung hingga 3,5 juta penumpang setiap tahun.

3. Bandara Bremen (BRE) di Jerman

Setelah memulai operasi awalnya sebagai klub kedirgantaraan lokal pada tahun 1910, Bandara Bremen (BRE) di Jerman, adalah bandara tertua ketiga di Eropa.

Dengan dukungan Senat Bremen dalam proses pembangunannya, bandara BRE resmi mendapatkan status bandaranya pada tahun 1913. Hingga Perang Dunia I, merupakan lapangan terbang sipil yang menghubungkan Bremen dan jaringan rute kapal udara yang terus berkembang. Tapi begitu perang dimulai dan penerbangan pesawat sipil berhenti, itu menjadi lapangan terbang untuk operasi militer.

Namun, pada tahun 1920, bandara BRE dibuka kembali untuk penerbangan penumpang sipil dan mulai menjalankan operasi terjadwal pesawat KLM maskapai penerbangan Belanda.

Bandara BRE saat ini terdiri dari satu gedung terminal. Menurut situs web bandara, bandara ini melayani sekitar 2,5 juta penumpang dan hingga 40.000 lepas landas dan mendarat pesawat per tahun.

2. Bandara Internasional Aurel Vlaicu (BBU) di Rumania

Dinamakan setelah Aurel Vlaicu, seorang pilot Rumania yang membangun dua pesawat bertenaga baling-baling kontra-rotasi pertama di negara itu, Bandara Internasional Aurel Vlaicu (BBU) dianggap sebagai bandara tertua kedua di Eropa.

Setelah diluncurkan pada tahun 1912, bandara ini menjadi sekolah penerbangan pertama di negara tersebut. Namun pada tahun 1920, secara resmi menjadi hub utama untuk CFRNA, pendahulu dari maskapai nasional Rumania saat ini dan pembawa bendera TAROM.

Ketika maskapai penerbangan murah Rumania (LCC) Blue Air memilih bandara BBU sebagai hub utamanya pada tahun 2004, bandara tersebut menjadi bandara negara utama bagi banyak LCC Eropa lainnya, termasuk Wizz Air dan easyJet serta Germanwings dan Sky Europe Airlines yang sekarang sudah tidak beroperasi.

Namun, laju perkembangan bandara tidak cukup cepat untuk beberapa maskapai. Jadi, pada tahun 2012, LCC memindahkan lalu lintas penumpang ke saingan yang lebih besar - Bandara Internasional Bucharest Henri Coanda (OTP) - bandara terdekat.

Sejak transisi ini, bandara BBU telah menjadi hub untuk penerbangan perusahaan.

1. Bandara Hamburg (HAM) di Jerman

Didirikan di Jerman pada tahun 1911, Bandara Hamburg (HAM) memegang gelar kehormatan sebagai salah satu bandara komersial tertua di dunia dan bandara tertua di Eropa.

Sejarah bandara HAM dimulai dengan kapal udara besar buatan Jerman yang kaku, juga dikenal sebagai Zeppelin. Pada hari-hari awalnya, Bandara Hamburg terutama digunakan sebagai pangkalan utama di Jerman untuk penerbangan Zeppelin. Namun, dua tahun setelah dibuka, sebagian bandara juga digunakan untuk operasi pesawat bersayap tetap. Bandara ini juga memainkan peran penting selama Blokade Berlin selama Perang Dingin antara tahun 1948 dan 1949, ketika menjadi area pementasan untuk pesawat terbang antara Hamburg dan Berlin Barat.

1959 menandai tahun ketika bandara mulai menjalankan penerbangan penumpang komersial. Pada saat itu, maskapai utama AS, Pan American World Airways Boeing 707, meluncurkan layanan terjadwal antara New York, London, dan Hamburg. Berbagai maskapai penerbangan lain mengikuti contoh Pan American dan mulai mengoperasikan rute melalui Hamburg.


Lanud Husein Sastranegara Sedang Siapkan Museum Nurtanio

Sebelumnya

Bandara Changi di Singapura Bukan Lagi yang Terbaik di Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Airport