post image
Suasana pemeriksaan ulang barang bawaan penumpang pesawat Qantas QF40 jurusan Jakarta-Melbourne di Terminal 3 Soekarno Hatta, Minggu (1/9/24)./Ilham Bintang
KOMENTAR

Tujuannya untuk  pencegahan LAGs (Liquid, aerosol, and Gels) melebihi 100 ML dan benda-benda tajam yang terlewat di SCP. Mereka menegaskan pemeriksaan tersebut saat ini hanya tujuan Australia.

Tentu saja klarifikasi itu tidak sepenuhnya benar. Rasanya itu hanya berlaku bagi penumpang maskapai penerbangan Qantas. Sebelum ini penerbangan saya lebih sering dengan Garuda Indonesia. Tidak terjadi seperti penerbangan Qantas. Garuda juga direct Jakarta -Melbourne, juga terutama tepat waktu. Tidak heran dalam urusan ketepatan waktu Garuda berkali-kali meraih penghargaan internasional di bidang penerbangan. Begitupun dengan kenyamanan di dalam kabin pesawat dan keramahtamahan awak kabinnya.

Belakangan setelah Garuda mengubah jam penerbangan dari semula jam 9 malam menjadi jam 2 dini hari yang amat tanggung, membuat   saya mencari penerbangan  dengan jam keberangkatan lebih awal. Terakhir saya menumpang Singapore Airlines, bulan Mei lalu. Juga tidak mengalami pemeriksaan serupa Qantas  saat ini.

Di tengah persaingan ketat maskapai penerbangan dan peningkatan fasilitas kenyamanan di berbagai bandara internasional, adakah cara Qantas itu masih bisa ditolerir penumpang?

“Ya Pak itu permintaan Australia. Kalau tidak, pengalaman saya kena denda yang besar," kata Budi Karya Sumadi ketika saya sudah tiba di Melbourne, Senin (2/9/24) pagi. Pernyataan itu merespons ucapan terima kasih saya atas perhatian besar Menteri Perhubungan menanggapi keluhan  kami.


Telah Diresmikan, Bandara Gwadar Baru Belum Dapat Dioperasikan

Sebelumnya

Lanud Husein Sastranegara Sedang Siapkan Museum Nurtanio

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Airport