Amerika Serikat pernah mengembangkan pesawat-pesawat eksperimental yang memberikan pengaruh tidak kecil bagi dunia aviasi.
Dari sekian banyak pesawat eksperimental atau X itu, berikut ini adalah lima yang dicatat Simple Flying.
X-1: Pesawat pertama yang menembus batas suara
Bell X-1 meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada sejarah penerbangan dan sejarah Amerika. Chuck Yeager menjadi manusia pertama yang menembus batas suara pada tanggal 14 Oktober 1947 ketika ia menerbangkan "Glamorous Glennis" untuk momennya di bawah sinar matahari.
X-1 yang dikembangkan Bell Aircraft untuk Angkatan Udara AS dan Komite Penasihat Nasional untuk Aeronautika (NACA) yang kemudian diserap oleh NASA.
Itu adalah pesawat penelitian bertenaga roket pertama yang dirancang untuk mengeksplorasi kecepatan transonik dan menembus batas suara.
Penerbangan X-1 menunjukkan bahwa manusia dapat melampaui kecepatan suara, yang mengarah pada kemajuan signifikan dalam teknologi penerbangan, termasuk desain sayap dan sistem kontrol baru.
"Bukan karena X-1 akan membunuhmu, tetapi sistem di X-1-lah yang akan membunuhmu,” ujar Chuck Yeager dalam suatu kesempatan.
Setidaknya ada tiga pesawat X-1 yang dibangun. X-1 pertama terbang tanpa mesin pada tahun 1946. Varian berikutnya dinamakan X-1A dan X-1B yang menampilkan peningkatan desain yang memungkinkan kecepatan dan ketinggian yang lebih tinggi.
X-1A mencapai Mach 2,4 dan 90 ribu kaki pada tahun 1953. X-1B melakukan penelitian kecepatan tinggi lebih lanjut hingga pensiun pada tahun 1958.
Sempat direncanakan varian tambahan, X-1C, namun dibatalkan, dan varian X-1D dihancurkan. Adapun varian terakhir, X-1E, dimodifikasi untuk penggunaan eksklusif NACA dari tahun 1955 hingga 1958.
X-15: Mencetak rekor dunia untuk pesawat berawak tercepat
X-15 adalah program penelitian hipersonik yang bekerja sama antara NASA, Angkatan Udara AS, dan Angkatan Laut. Program ini berlangsung hampir satu dekade dan mencatat rekor tidak resmi dengan kecepatan 4.520 mph (Mach 6,7) dan ketinggian 354.200 kaki.
Tujuannya adalah untuk mengeksplorasi penerbangan hipersonik berawak dan uji terbang memberikan data penting yang memengaruhi program Mercury, Gemini, Apollo, dan Space Shuttle. North American membangun tiga pesawat X-15 yang menyelesaikan 199 penerbangan. Pesawat diluncurkan dari B-52 pada ketinggian tinggi, begitu tingginya sehingga desain mereka mencakup sistem kontrol reaksi (RCS) untuk bermanuver di luar angkasa.
Program ini menghasilkan lebih dari 765 laporan penelitian yang berkontribusi pada daftar panjang inovasi teknologi tetapi terutama berfokus pada teori dan aplikasi hipersonik, kontrol reaksi, dan fisiologi pilot.
X-29: Sayap menyapu ke depan dan aerodinamika canggih
X-29 dibangun oleh Grumman untuk NASA dan menampilkan desain yang sangat tidak konvensional – sayap menyapu ke depan dan canard. Pesawat ini diterbangkan di NASA Ames-Dryden dari tahun 1984 hingga 1992 untuk menyelidiki teknologi aeronautika canggih. Sayapnya, yang dipasang di belakang badan pesawat, dan canard depan meningkatkan kemampuan manuver dan kinerja pada sudut serang yang tinggi.
Program ini menghasilkan basis data teknik yang luas untuk desain pesawat masa depan, dengan X-29 menyelesaikan 422 misi penelitian. X-29 juga dibangun menggunakan komposit canggih, permukaan sayap camber variabel, dan sistem fly-by-wire terkomputerisasi untuk mengelola ketidakstabilan bawaannya.
Fase 1 difokuskan pada demonstrasi manfaat desain sayap menyapu ke depan, sementara Fase 2 mengeksplorasi kemampuan sudut serang tinggi, yang mengungkap karakteristik kontrol yang unggul. Pada tahun 1992, X-29 dimodifikasi untuk studi kontrol aliran pusaran, yang berhasil menunjukkan kontrol yang ditingkatkan pada sudut serang tinggi.
Secara keseluruhan, X-29 berkontribusi secara signifikan terhadap pemahaman dinamika penerbangan dan pengembangan material baru yang digunakan dalam konstruksi penerbangan saat ini.
Dalam budaya pop fiksi ilmiah, Anda memiliki "The X Files." Di dunia nyata, Anda memiliki pesawat X, milik DARPA.
X-37B: Pesawat ruang angkasa tak berawak dengan daya tahan tinggi
Boeing X-37, juga dikenal sebagai Orbital Test Vehicle (OTV), adalah pesawat ruang angkasa robotik yang dapat digunakan kembali yang dioperasikan oleh Angkatan Udara AS dan Angkatan Luar Angkasa, yang dirancang untuk misi eksperimental guna memamerkan teknologi ruang angkasa yang dapat digunakan kembali.
Awalnya dikembangkan oleh NASA pada tahun 1999, pesawat ini mampu melakukan pendaratan otonom, fitur yang sama dengan Pesawat Ulang-alik Luar Angkasa dan Buran Soviet.
KOMENTAR ANDA