post image
D328eco/Deutsche Aircraft
KOMENTAR

Di sisi lain, hal ini akan memudahkan proses yang terkait dengan perawatan, servis, dan suku cadang.

Generasi berikutnya dari turboprop

Kendati demikian, ATR yang sama telah memperkenalkan pesawat turboprop generasi berikutnya, ‘EVO,’ pada Mei 2022. Saat itu, produsen pesawat Prancis itu merencanakan ‘EVO’ untuk mulai beroperasi pada 2030.

Halaman produknya tentang turboprop generasi berikutnya menjanjikan mesin baru yang akan menawarkan konsumsi bahan bakar 20% lebih rendah, emisi CO2 lebih sedikit, dan pengurangan biaya perawatan dibandingkan dengan mesin PW127M.

Namun, Nathalie Tarnaud, kepala eksekutif (CEO) ATR, mengatakan kepada AviationWeek selama Paris Air Show pada Juni 2023 bahwa pabrikan telah menunda keputusan untuk meluncurkan ‘EVO’ dari 2023 hingga awal 2025, dengan alasan perlunya mempelajari lebih mendalam tentang teknologi potensial yang terkait dengan pesawat tersebut.

Embraer juga telah menunda pengumuman turboprop generasi berikutnya. Pada bulan Januari 2023, Arjan Meijer, presiden dan CEO Embraer Commercial Aircraft, mengatakan kepada Aviation International News bahwa kecil kemungkinan pabrikan Brasil itu akan mampu memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan sebelumnya untuk turboprop tersebut.

Eksekutif Belanda itu menambahkan bahwa Embraer membutuhkan lebih banyak waktu karena ada kesenjangan antara pabrikan dan calon penyedia sistem. Jika perusahaan tidak dapat mencapai titik desain yang ideal untuk jenis tersebut, Embraer tidak akan meluncurkannya.

Selama webinar Cirium baru-baru ini, Meijer mengakui bahwa meskipun pemanfaatan pesawat jet 50 kursi telah menurun, hal ini disebabkan oleh maskapai penerbangan AS yang memarkir pesawat mereka di dalam segmen ini karena kekurangan pilot.

Webinar yang sama menunjukkan bahwa maskapai penerbangan di seluruh dunia telah mengurangi jumlah turboprop yang mereka operasikan, termasuk di Amerika Utara, di mana tidak ada pesanan baru yang ditandatangani untuk menggantikan armada turboprop yang menua.

Di sinilah Deutsche Aircraft berpotensi masuk karena, meskipun peningkatan ukuran jelas menjadi tren di seluruh jaringan regional di AS, masih ada rute dan rencana perjalanan layanan udara penting (EAS) di mana jet regional kecil masih terlalu besar.

Pada saat yang sama, masalah teknologi yang sama dapat membebani D328eco, dengan operator berpotensi mempertanyakan apa yang dibawa oleh turboprop Deutsche Aircraft baru yang tidak dapat dilakukan oleh ATR 42, yang menampung jumlah penumpang yang sama, terutama karena kesenjangan antara turboprop generasi sebelumnya dan generasi berikutnya menyempit.

Sebelumnya, Deutsche Aircraft mengatakan akan menunda tanggal masuk layanan (EIS) D328eco hingga 2027.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel AviaNews