post image
Saravana Bhavan
KOMENTAR

Sang ibu pun merayu putrinya agar pulang. Akan disediakan rumah pondokan --tiga gang dari rumah sang ibu.

Pulang.

Berarti menantang empat kegilaan.

Tapi orang kan sudah tahu. Mereka sudah berstatus suami istri. Sudah dirayakan pula. Di sebuah kuil Hindu di dekat kampungnya. Rajagopal pun tahu semua itu.

Itu bukan persoalan bagi Rajagopal. Toh tulisan di bak-bak truk sudah memberi mantra: kutunggu jandamu!

Juga di bak-bak truk di India.

Bukan kebetulan. Pemuja cinta pun harus makan. Cinta tidak bisa membuat perut lapar menjadi kenyang.

Kumar dan Jeeva harus bekerja.

Dulu Kumar pernah bekerja di biro perjalanan. Ia harus berhenti --untuk kawin lari. Padahal memberi les matematika tentu tidak bisa lagi memungut bayaran. Les untuk adik sendiri.

Jeeva merengek ke ibunya: minta dicarikan modal. Agar Kumar bisa membuka biro perjalanan sendiri. Seadanya.

Ibunya pun merasa harus bertanggungjawab. Sang ibulah yang meminta mereka pulang.

Ibunya bisa mencari pinjaman. Hanya saja harus ada penjamin. Muter ke mana pun baliknya ke nama Rajagopal.

Ayahnya pun menghadap ke annachi. Minta tolong. Jadi penjamin.

Jangankan penjamin. Rajagopal bahkan bersedia memberi uang. Untuk modal itu. Ini dia: sunduk marani gepuk.

Akan terbuka lagi kesempatan baginya untuk bisa sering ketemu Jeeva. Sambil menunggu datangnya tulisan di bak truk.

Tulisan itu bisa dibuat.

Begitu juga janda.

Usaha pun fokus ke satu target: bagaimana membuat Jeeva janda.

Hadiah terus dialirkan.

Saat Jeeva sakit Rajagopal-lah yang mengatur harus opname di mana. Ketika tidak sembuh-sembuh dokter menoleh ke suaminya.

Dokter mangatakan Kumar harus menjalani test HIV/AID. Kumar curiga. Seperti ada yang mengatur. Kumar pun menolak diperiksa HIV.

Skenario B dilaksanakan. Disebarkanlah isu bahwa Kumar menolak test HIV. Berarti Kumar mengidap HIV. Yang menyebabkan Jeeva sakit.

Dokter pun melarang Jeeva berhubungan badan dengan suaminya.

Gerilya yang lain dilakukan. Keluarga dipengaruhi. Agar menjauhkan Jeeva dari penderita HIV.

Kumar melaporkan fitnah itu ke polisi. Tapi keluarga Jeeva sepakat: untuk menarik kembali laporan itu.


Seragam Baru

Sebelumnya

Merdeka Huey

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Disway