post image
Saravana Bhavan
KOMENTAR

Suatu saat keluarga ayah-ibu Jeeva diajak perjalanan bisnis. Ke kota jauh. Enam jam naik mobil. Jeeva harus diajak. Jeeva mengajak suaminya.

Rombongan itu dua mobil. Termasuk beberapa orang staf kepercayaan Rajagopal.

Dengan alasan jumlah tempat duduk Kumar harus di mobil kedua. Bersama orang-orang kepercayaan annachi.

Berbagai bujukan, rayuan, tekanan dilakukan kepada Kumar. Agar bercerai. Ditawari juga uang.

Tidak berhasil.

Masih banyak usaha lainnya. Tapi kalau semua saya ceritakan bisa seperti film India.

Singkatnya, Rajagopal tidak tahan lagi. Ia tugaskan Daniel. Staf kepercayaannya. Untuk menyelesaikan Kumar. Dengan upah besar.

Daniel membawa Kumar ke luar kota. Jauh. Lebih 600 km. Daniel mengemukakan apa yang akan terjadi. Daniel harus membunuh Kumar.

Maka Daniel pun merayu Kumar.

"Maukah Anda pergi jauh? Tidak usah kembali? Daripada harus saya bunuh?," ujar Daniel.

Kumar pun akhirnya menyanggupi.

"Pergilah ke Mumbai," pinta Daniel. Sambil memberikan yang 5.000 laksa kepada Kumar. Itu sekitar Rp 50 juta.

Aman. Tugas selesai. Berhasil. Tanpa membunuh.

Daniel pun kembali ke Madras. Lapor annachi. Bahwa Kumar sudah dibunuh.

"Kumar saya ikat. Lalu saya dorong ke depan kereta api yang lagi melaju. Badannya ditabrak kereta. Dan terseret jauh sampai tidak kelihatan," tutur Daniel.

Tinggal tugas tim lain yang bergerak: menyekap Jeeva. Di salah satu rumah annachi. Alasannya sebagai simpati. Karena suaminya pergi. Meninggalkan istri dan tidak akan kembali.

Jeeva tidak mau. Dia tidak berhenti menangis.

Tiba-tiba ada telepon. Untuk Jeeva.

Dari Kumar.

Diceritakanlah di mana ia sekarang. Mengapa ia di situ. Bagaimana Daniel tugaskan untuk membunuhnya.

Dan ia memilih pergi.

Jeeva memberi jalan keluar. Agar suaminya pulang. Untuk justru bersama-sama menemui Rajagopal. Balik mengancam. Akan melaporkannya ke polisi. Atau menghentikan usaha mengejarnya. Untuk dijadikan istri ketiga.

Rajagopal seperti disambar petir. Tidak ia sangka.

Kumar masih hidup.

Cerita ini masih panjang. Detilnya sangat menarik. Tapi DI's Way bukanlah film India. Baiknya tulisan ini saya akhiri di sini saja:


Seragam Baru

Sebelumnya

Merdeka Huey

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Disway